Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tok! Bunga KUR UMKM Flat 6% Mulai Januari 2025, Tanpa Batas Pengajuan

Tok! Bunga KUR UMKM Flat 6% Mulai Januari 2025, Tanpa Batas Pengajuan Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengumumkan bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) flat sebesar 6% per tahun dan berlaku mulai Januari 2026.

Maman menjelaskan bahwa skema bunga flat tersebut akan berlaku untuk seluruh pengajuan KUR, baik pertama maupun pengajuan berulang. Dengan aturan baru ini, kenaikan bunga pada pengajuan berikutnya ditiadakan.

“Kan selama ini pengajuan pertama (bunganya) 6 persen, KUR kedua naik 7 persen, KUR ketiga naik 8 persen, KUR keempat naik 9 persen, sekarang semua sama 6 persen. Iya, jadi mau yang pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, semua flat 6 persen,” kata Maman di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (17/11/2025).

Baca Juga: Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025, Terus Kuatkan Sektor Produktif

Selain itu, pemerintah juga menghapus pembatasan jumlah pengajuan KUR. Sebelumnya, UMKM hanya bisa mengajukan KUR maksimal empat kali untuk sektor produksi (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan) dan dua kali untuk sektor perdagangan.

“Jadi, bisa beberapa kali (pengambilan KUR) repetisinya bisa beberapa kali, sampai UMKM-nya betul-betul kuat dan siap untuk lepas. Nggak ada batasan,” terangnya.

Baca Juga: Penyaluran KUR Telah Capai 76 Persen dari Target 2025

Maman mengatakan, perubahan skema tersebut merupakan arahan Presiden dan telah dibahas dalam Komite Pembiayaan UMKM yang dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Adapun aturan teknis sedang difinalisasi dalam bentuk Peraturan Menko Perekonomian (Permenko).

Lebih lanjut, Maman mengatakan target penyaluran KUR tahun 2026 sebesar Rp 320 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 65% akan dialokasikan untuk sektor produksi agar penyaluran kredit lebih produktif.

“Saya tadi mendapatkan target di 2026 sebesar Rp 320 triliun untuk didorong ke sektor UMKM, lalu yang dialokasikan ke sektor produksi 65 persen, jadi dapat penugasan dari komite naik sekitar 5 persen,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: