Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Gandeng Uni Eropa, KfW, dan SMI Kembangkan Proyek EBT di Sumatera Utara dan Jawa Timur untuk Dukung Net Zero 2060

PLN Gandeng Uni Eropa, KfW, dan SMI Kembangkan Proyek EBT di Sumatera Utara dan Jawa Timur untuk Dukung Net Zero 2060 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) terus berkomitmen dalam transisi energi bersih dengan membangun kemitraan bersama berbagai pihak. Bentuk realisasi komitmen ini adalah kerja sama dengan Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pumped storage atau penyimpanan terpompa berskala besar di Sumatera Utara dan Jawa Timur.

Dalam rangkaian kerja sama ini, Uni Eropa dan KfW menyediakan dukungan teknis melalui penyiapan dokumen studi kelayakan untuk proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage di Simalungun, Sumatra Utara, serta Indonesia Grindulu Pumped Storage di Pacitan, Jawa Timur. Total nilai pendanaan untuk tahap persiapan proyek ini sekitar EUR 6 juta. 

Lebih lanjut, PLN, PT SMI, dan KfW telah menandatangani Head of Agreement mengenai bantuan teknis untuk pengembangan kedua proyek pumped storage tersebut, yang menjadi penanda komitmen bersama dalam mempercepat pembangunan infrastruktur EBT.

Kedua proyek pumped storage ini memiliki peran krusial untuk meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan nasional dan sekaligus menambah porsi energi terbarukan pada jaringan PLN, selaras dengan yang diamanatkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Menurut Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, pengembangan proyek EBT adalah sebuah langkah strategis perusahaan untuk mendorong percepatan transisi energi. Oleh karena itu, PLN senantiasa membuka peluang investasi yang berkelanjutan bersama para mitra strategis.

“Transisi energi membutuhkan dukungan semua pihak dan memerlukan skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kerjasama dengan berbagai mitra seperti Uni Eropa, KfW, dan PT SMI, PLN dapat mengakses berbagai potensi technical assistance yang memungkinkan PLN untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam pengelolaan portofolio investasi menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Sinthya.

Sementara itu, Executive Vice President Keuangan Korporat PLN Maya Rani Puspita menyampaikan apresiasi atas dukungan pembiayaan dan kerja sama teknis dari Uni Eropa, KfW, dan PT SMI.

“Kerjasama ini menjadi langkah penting dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. Proyek pumped storage akan memperkuat fleksibilitas sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung integrasi energi terbarukan dalam skala besar,” ujar Maya di acara Stakeholder Meeting, Jumat (7/11).

Proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage akan memanfaatkan Danau Toba sebagai waduk bawah dan membangun waduk atas dengan sistem bendungan cincin (ring dam). Investasi proyek ini mencapai sekitar USD 582 juta.

Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Sirkular, Petrokimia Gresik dan PLN Hadirkan Inisiatif Go Green di ICCES 2025

Sementara itu, proyek Indonesia Grindulu Pumped Storage akan memiliki empat unit berkapasitas total 1.000 MW dengan estimasi investasi USD 1,08–1,3 miliar. Kedua proyek ini menjadi bagian dari paket pembiayaan Team Europe senilai EUR 3,4 miliar yang difokuskan untuk mendukung program transisi energi Indonesia.

Perwakilan Uni Eropa untuk Indonesia Jerome Pons menegaskan komitmen Uni Eropa dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi bersih di Indonesia.

“Melalui inisiatif Global Gateway, Uni Eropa berkomitmen membantu Indonesia mengembangkan sistem tenaga listrik yang modern, tangguh, dan rendah emisi. Pumped storage merupakan elemen penting untuk menyeimbangkan sistem tenaga listrik berbasis energi terbarukan,” ujar Pons.

Dari sisi pembiayaan domestik, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI, Faris Pranawa, menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan sinergi kuat lintas lembaga dalam mempercepat proyek-proyek transisi energi di Indonesia.

“PT SMI siap berperan sebagai katalis pembiayaan hijau untuk memastikan proyek pumped storage dapat berjalan berkelanjutan. Sinergi antara PLN, SMI, Uni Eropa, dan KfW menjadi contoh nyata kolaborasi global untuk masa depan energi Indonesia,” ungkap Faris.

Kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama yang ditandatangani pada COP28 Dubai 2023. Implementasi ini menjadi langkah nyata komitmen PLN dan para mitra internasional dalam mewujudkan transisi energi yang berkeadilan, sejalan dengan komitmen global terhadap pengendalian perubahan iklim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: