Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Indonesia Dorong Kebangkitan 700 Desa Wisata di Jabar

Bank Indonesia Dorong Kebangkitan 700 Desa Wisata di Jabar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Upaya memperkuat ekosistem desa wisata di Jawa Barat terus mendapatkan dukungan besar dari Bank Indonesia (BI). Melalui berbagai program pendampingan, transfer pengalaman, hingga fasilitasi pembiayaan UMKM, BI menargetkan desa wisata di Jabar mampu menjadi motor baru pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Muslimin Anwar, menegaskan bahwa desa wisata memiliki potensi luar biasa untuk tumbuh menjadi destinasi yang mampu menghadirkan repeat visitor pengunjung datang kembali dan wisatawan baru tertarik berkunjung karena kualitas pengalaman yang ditawarkan.

“Kita ingin desa wisata punya keunikan yang membuat orang yang sudah datang ingin kembali lagi. Ada pengalaman khas yang dipakai lagi, dikunjungi lagi. Keunggulan-keunggulan itu penting untuk ditularkan,” kata Muslimin dalam kegiatan penjurian desa wisata di Bandung, Rabu (19/11/2025).

Dalam acara tersebut hadir para pelaku wisata berpengalaman seperti pengelola Floating Market, Farmhouse, dan destinasi Grand Asia Afrika. BI berharap praktik terbaik dari destinasi besar tersebut bisa menjadi sumber inspirasi yang dapat diaplikasikan desa wisata.

“Ada pengusaha-pengusaha seperti Pak Feri yang punya Floating Market dan lainnya. Keunggulan pengalaman ini kita ingin ditularkan ke desa wisata,” ujar Muslimin.

BI juga menggandeng perguruan tinggi dan sekolah mitra, termasuk SDIT, untuk menyusun model kurikulum singkat selama beberapa hari yang berlanjut dengan pendampingan intensif bagi desa wisata. Program ini mencakup penyusunan rencana bisnis lima tahun, peningkatan kualitas layanan, hingga penguatan daya tarik wisata lokal.

Baca Juga: Investor Singapura Suntik Rp13,5 Triliun, BIJB Kertajati Siap Disulap Jadi Superhub Ekonomi Jawa Barat

Desa wisata digerakkan oleh banyak pelaku usaha, mulai dari pedagang makanan, penyedia parkir, pemilik kafe, pengelola homestay, hingga penyedia jasa transportasi.

“Itu semua adalah UMKM, dan bagi perbankan ini adalah potensi besar untuk penyaluran kredit,” ujar Muslimin.

BI menegaskan bahwa kebijakan likuiditas dan insentif prudensial yang mencapai Rp400 triliun dapat menjadi pendorong kredit untuk sektor UMKM pariwisata, termasuk desa wisata di Jawa Barat.

Sementara itu, potensi wisata Jabar sangat besar. Data pergerakan wisatawan periode Januari-September 2025 menunjukkan 158 juta pergerakan, melampaui periode sama tahun 2021.

Dengan jumlah desa wisata di Jabar yang mencapai hampir 700 destinasi, BI dan Pemprov Jabar berharap wisatawan tidak hanya memilih tujuan favorit seperti Lembang, Ciwidey, atau Pangandaran, tetapi juga desa wisata yang menawarkan pengalaman lokal yang autentik.

Adapun, pada tahap pertama penjurian, BI menilai desa wisata menggunakan sembilan kriteria, antara lain: model bisnis dan kelayakan usaha, aktivitas unggulan, jumlah tenaga kerja, keunikan daya tarik, hubungan dengan konsumen, strategi komunikasi, segmentasi pasar, struktur biaya dan operasional, serta aliran pendapatan dan proyeksi keuntungan.

Dari penilaian awal tersebut, terpilih 10 finalis desa wisata, di antaranya Desa Wisata Alam Endah (Kabupaten Bandung), Kampung Adat Cirendeu (Kota Cimahi), Desa Wisata Malasari (Kabupaten Bogor), Saung Ciburial (Kabupaten Garut), Pesona Wanajaya (Kabupaten Bekasi), Desa Wisata Sukamandi Masaki (Kabupaten Subang), Kampung Agro Eduwisata Organik Mulyaharja (Kota Bogor), Desa Wisata Hanjeli (Kabupaten Sukabumi), Desa Wisata Tugu Utara (Kabupaten Bogor), dan Desa Wisata Lembang (Kabupaten Bandung).

Dalam proses penjurian kali ini, BI menggandeng Pemprov Jabar serta praktisi pariwisata seperti Ketua PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) Jawa Barat dan juri dari program Wonderful Indonesia.

Langkah ini diharapkan mampu membuka jalan bagi desa wisata di Jabar untuk meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di tingkat nasional maupun internasional.

Melalui pendampingan bisnis, peningkatan kualitas layanan, dan pembiayaan UMKM, BI optimistis desa wisata dapat menjadi platform ekonomi baru di Jawa Barat.

“Kami berharap desa wisata yang didampingi ini bisa lebih berdaya, meningkatkan pengunjung, meningkatkan pendapatan, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: