Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatat permintaan produk farmasi tetap solid dan stabil pada 2024–2025 dengan proyeksi pertumbuhan berada di kisaran high single digit, terutama didorong oleh peningkatan volume.
Namun, segmen nutrisi masih menghadapi tekanan akibat melemahnya daya beli dan tren konsumsi yang bergeser ke produk dengan harga lebih terjangkau.
CFO Kalbe Farma Kartika Setiabudi menjelaskan bahwa permintaan farmasi tetap kuat sejalan dengan karakter industri yang bertumbuh konsisten di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan harga produk farmasi disebut sangat minimal, sehingga pertumbuhan terutama bersumber dari volume konsumsi.
“Demand-nya masih ada, masih meningkat. Kenaikan harga sangat kecil. Jadi pertumbuhan mostly datang dari volume,” ujar Kartika, dikutip Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Kalbe Farma Anggarkan Capex Rp1 Triliun, Fokus ke Penambahan Kapasitas Produksi
Ia menegaskan tren stabil ini sejalan dengan kondisi industri farmasi Indonesia yang memiliki ruang tumbuh besar.
Tingkat belanja kesehatan per kapita masih rendah, sementara cakupan BPJS Kesehatan yang mendekati seluruh populasi menjadi penopang utama permintaan.
“Industri farmasi Indonesia ini masih terus tumbuh karena room for growth masih besar sekali,” kata Kartika.
Di sisi lain, segmen nutrisi—khususnya produk susu—masih dalam fase pemulihan setelah mengalami kontraksi sejak tahun lalu.
Tekanan terutama bersumber dari daya beli masyarakat yang belum pulih penuh serta tren trading down yang membuat konsumen beralih ke produk lebih murah. Meski demikian, Kalbe mulai melihat tanda perbaikan bertahap.
“Sudah mulai ada perbaikan, tapi masih butuh waktu untuk recover secara full,” tambahnya.
Baca Juga: Penjualan Kalbe Farma Tumbuh 7,2%, Laba Naik Dua Digit
Kalbe tetap memperluas portofolio nutrisi dengan menambah produk berbasis gaya hidup seperti Hydro Coco Chocolatte serta varian snack bar rendah kalori. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk menyeimbangkan portofolio antara produk fungsional dan lifestyle.
Untuk menopang pertumbuhan permintaan jangka panjang, perusahaan juga memperkuat kategori produk preventif dan suplemen.
Kalbe mencatat meningkatnya kesadaran kesehatan masyarakat mendorong peluang di segmen tersebut. Produk herbal seperti Bejo dan penguatan lini suplemen menjadi fokus ekspansi 2025–2026.
Kartika menambahkan bahwa penguatan permintaan di farmasi serta pemulihan bertahap di nutrisi akan menjadi kombinasi utama yang menopang kinerja perusahaan ke depan.
“Kami melihat demand masih stabil dan menjadi dasar pertumbuhan industri yang sehat,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement