Jaga Keberlanjutan Ekosistem Laut Dunia, KKP Tekankan Pentingnya Sinergi Antarnegara
Kredit Foto: Antara/Antara/Ahmad Subaidi
Direktur Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Frista Yorhanita, menekankan pentingnya sinergi antarnegara dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta menjaga keberlanjutan ekosistem laut dunia.
Oleh karena itu, KKP memperkuat kolaborasi dengan Tiongkok dalam pengelolaan benda muatan kapal tenggelam (BMKT) dan pemanfaatan teknologi inovatif untuk konservasi warisan maritim bawah laut.
Baca Juga: Transformasi Digital Instrumen Utama Percepat Ekonomi Biru RI
Delegasi KKP baru-baru ini melakukan kunjungan resmi ke Tiongkok atas undangan Hainan Provincial Institute of Cultural Relics and Archaeology, dengan agenda utama mengunjungi berbagai proyek arkeologi bawah air di Yangjiang (Guangdong), Shanghai, dan Sanya (Hainan).
Diantaranya meninjau situs-situs penting seperti Kapal Karam Nanhai No. I dan Kapal Kuno Muara Sungai Yangtze No. II, yang menjadi bukti kemajuan penelitian bawah air Tiongkok.
Sebagian besar benda muatan kapal tenggelam (BMKT) di perairan Indonesia berasal dari Tiongkok, sekitar 90% berupa artefak keramik. Hal ini menjadi bukti historis kuat bahwa kedua bangsa telah menjalin hubungan dagang maritim berabad-abad lamanya.
Temuan-temuan tersebut juga menunjukkan potensi besar untuk riset bersama dan penguatan diplomasi maritim berbasis ilmu pengetahuan.
Selain kunjungan lapangan, Frista menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam Hainan Free Trade Port International Science and Technology Innovation Cooperation Forum (ISTICF) & Deep-Sea Technology Innovation Conference (DSTIC), serta Underwater Archaeology and Marine Heritage Forum di Sanya, Hainan.
Dalam pidatonya, Frista menegaskan pentingnya inovasi teknologi untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi sumber daya kelautan seperti energi terbarukan, bioteknologi, garam, dan benda muatan kapal tenggelam.
Frista menambahkan bahwa kolaborasi Indonesia–Tiongkok dalam pengelolaan BMKT tidak hanya memperkuat aspek sejarah dan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
“Kerja sama ini dapat dikembangkan dalam bidang pemanfaatan BMKT in-situ, pendidikan ekologi kelautan, dan pemberdayaan masyarakat pesisir, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (21/11).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement