Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Naik, Pasar Ragukan Prospek Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina

Harga Minyak Naik, Pasar Ragukan Prospek Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia menguat pada perdagangan di Senin (24/11). Hal tersebut didorong meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga  serta meningkatnya keraguan soal kesepakatan damai dari Rusia-Ukraina.

Dilansir dari Reuters, Selasa (25/11), Harga Brent naik 1,3% menjadi US$63,37. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,3% ke US$58,84.

Baca Juga: Kementerian ESDM Tinjau Operasi Migas Pertamina di Sumsel, Pastikan Produksi dan Keselamatan Pekerja Terpenuhi

Amerika Serikat (AS) dan Ukraina berupaya memperkecil perbedaan dalam rencana perdamaian untuk mengakhiri perang dari Rusia–Ukraina. Proposal Amerika Serikat sebelumnya dinilai terlalu menguntungkan pihak dari Kremlin.

AnalisRitterbusch and Associates mengatakan pelemahan harga minyak sebelumnya terutama dipicu oleh laporan kemajuan dalam negosiasi damai Rusia–Ukraina. Namun mereka menilai penurunan premi risiko terlalu berlebihan, mengingat potensi perang masih dapat berlarut-larut dan kembali meningkatkan risiko geopolitik di pasar minyak.

Baca Juga: Bahlil Lantik Gita Lestari sebagai Kabiro Komunikasi KESDM

Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menyambut momentum baru dalam negosiasi untuk mengakhiri perang dari Rusia-Ukraina.

Di Amerika Serikat, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan data yang tersedia menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup lemah untuk membenarkan pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis basis poin. Suku bunga yang lebih rendah berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Baca Juga: Mengangkat Pamor Kelapa Bido: Peran BPDP dalam Mendorong Produktivitas Perkebunan Kelapa di Kabupaten Pulau Morotai

Baca Juga: Sinergi Pengembangan Perkebunan Kelapa, BPDP Kunjungi Pabrik PT NICO di Halmahera Utara

Namun, broker global masih terbelah mengenai kemungkinan bank sentral memangkas suku bunga pada pertemuan di Desember. Hal tersebut menyusul sinyal beragam dari data pertumbuhan lapangan kerja dan tingkat pengangguran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: