Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Turun, Ukraina Sinyalkan Kemajuan Diplomasi Akhiri Perang

Harga Minyak Dunia Turun, Ukraina Sinyalkan Kemajuan Diplomasi Akhiri Perang Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia ditutup melemah pada perdagangan di Selasa (25/11). Ukraina mengisyaratkan bahwa dorongan diplomatik intensif mulai menunjukkan hasil untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

Dilansir dari Reuters, Rabu (26/11), Harga Brent turun 1,4% ke US$62,48. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) turun 1,5% menjadi US$57,95.

Baca Juga: RI Genjot Survei Migas 2D-3D, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari di 2029

Berakhirnya perang berpotensi membuka jalan bagi pelonggaran sanksi terhadap perdagangan energi dari Rusia. Hal tersebut dapat menambah pasokan global di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan minyak pada tahun depan.

Kepala Keamanan Nasional Ukraina, Rustem Umerov baru-baru ini mengatakan ada potensi pertemuan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal tersebut untuk merampungkan kesepakatan guna mengakhiri perang dengan Rusia.

Namun, Moskow menegaskan tidak akan menerima kesepakatan yang menyimpang jauh dari tujuan strategisnya. Hal ini membantu membatasi penurunan harga minyak karena memunculkan keraguan atas tercapainya perjanjian formal.

Baca Juga: Kementerian ESDM Tinjau Operasi Migas Pertamina di Sumsel, Pastikan Produksi dan Keselamatan Pekerja Terpenuhi

Adapun Sejumlah pakar memperkirakan pertumbuhan pasokan minyak global pada tahun depan akan melampaui peningkatan permintaan, memperkuat ekspektasi kelebihan pasokan di pasar.

Kesepakatan Rusia-Ukraina berpotensi memungkinkan kembalinya meningkatkan produksi minyak dari Moskow. Diketahui, sanksi terhadap perusahaan minyak dari negara tersebut, serta larangan penjualan produk minyak hasil olahannya telah mendorong beberapa kilang mengurangi pembelian minyak dari Rusia.

Baca Juga: Minyak Sawit sebagai Minyak Nabati Utama di Pakistan

Baca Juga: Minyak Sawit sebagai Solusi atas Tantangan Keberlanjutan Global

Kondisi ini menyebabkan penurunan ekspor minyak dan peningkatan volume minyakyang disimpan dalam kapal tanker dari Rusia. Hal tersebut berpotensi kembali masuk pasar jika sanksi terhadap negara itu dicabut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: