Kredit Foto: Azka Elfriza
Zurich Indonesia membukukan pertumbuhan premi di seluruh lini bisnis hingga Oktober 2025, menandakan ketahanan industri asuransi di tengah tekanan ekonomi domestik dan global. Grup yang membawahi PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (ZAI), PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), dan PT Zurich Topas Life (Zurich Life) itu mencatat kenaikan pendapatan premi bruto masing-masing 15%, 17%, dan 9%.
Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, menyatakan bahwa stabilitas portofolio menjadi faktor utama penguatan kinerja. “Pertumbuhan positif tahun ini mencerminkan kekuatan fundamental bisnis Zurich Indonesia dan kemampuan kami beradaptasi untuk menghadirkan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah,” ujarnya, Rabu (26/11/2026).
Baca Juga: AAUI Genjot Asuransi Mikro Lewat Kemitraan UMKM dan Retail
Pertumbuhan tersebut didorong oleh sektor ritel, terutama lini kendaraan bermotor yang mencatat peningkatan 8% hingga Oktober 2025. Meskipun industri otomotif menghadapi tekanan, Zurich mempertahankan loyalitas nasabah melalui kemitraan strategis dengan dealer dan lembaga pembiayaan.
Di segmen kesehatan, produk Medicilin mencatat lonjakan premi lebih dari 50% seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap proteksi medis. Tren pemulihan minat proteksi juga terlihat dari produk asuransi jiwa tradisional yang membukukan pertumbuhan gross written premium (GWP) sebesar 27%, sementara Zurich Group Protector Absolute mencatat peningkatan signifikan menjelang akhir tahun.
Baca Juga: OJK Kebut Perluasan Asuransi Pertanian dan Peternakan di Daerah
Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia, Yulius Bhayangkara, menilai geliat pertumbuhan industri asuransi pada periode 2025–2026 sebagai momentum penting pemulihan sektor. “Industri asuransi nasional menunjukkan tren pertumbuhan positif di tengah dinamika ekonomi global. Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan asosiasi menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor ini,” jelasnya.
Zurich Indonesia menyiapkan strategi 2026 melalui perluasan jalur distribusi, pengembangan produk, serta transformasi layanan berbasis kebutuhan konsumen. “Kami optimis melangkah ke depan dengan ekonomi Indonesia terus menguat, inovasi produk yang terus dikembangkan, serta generasi muda yang semakin menjadi fokus edukasi dan penetrasi produk,” kata Edhi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement