Kredit Foto: Istimewa
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) membukukan lonjakan kinerja hingga kuartal III/2025, ditandai kenaikan laba operasi 130% menjadi Rp310 miliar. Penguatan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan dan efisiensi operasional yang memperbaiki profitabilitas perusahaan sepanjang tahun berjalan.
Laporan resmi yang dikutip Kamis (27/11/2025) menunjukkan penjualan UNSP naik 5% menjadi Rp1,87 triliun. Komoditas sawit menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp1,75 triliun, sedangkan pendapatan dari karet mencapai Rp118 miliar. Kombinasi peningkatan volume penjualan dan efisiensi proses produksi menopang penguatan laba usaha.
Laba kotor UNSP naik 28% menjadi Rp576 miliar, sementara EBITDA tumbuh 68% menjadi Rp430 miliar. Lonjakan ini mencerminkan penguatan operasional perseroan di tengah tren harga minyak sawit mentah (CPO) global yang meningkat. Harga CPO rata-rata naik dari US$1.019 per ton CIF Rotterdam pada kuartal III/2024 menjadi US$1.212 pada kuartal III/2025.
Baca Juga: UBS Group Jual Saham BUMI Senilai Rp809,2 Miliar, Ini Tujuannya
Direktur Utama UNSP, Bayu Irianto, mengatakan perusahaan memprioritaskan peningkatan produktivitas aset kebun sebagai strategi utama. “Perseroan terus bekerja keras meningkatkan produktivitas aset kebun, di antaranya melalui peremajaan menggunakan bibit unggul,” ujarnya.
Baca Juga: Emiten Agribisnis Milik Salim (SIMP) Panen Laba, Pendapatan Tembus Rp14,9 Triliun
Selain optimalisasi kebun, perusahaan juga memperbesar volume pengolahan pabrik. Direktur & Investor Relations UNSP, Andi W. Setianto, menyampaikan bahwa perseroan meningkatkan utilisasi pabrik melalui pembelian tandan buah segar dari petani yang belum memiliki fasilitas pengolahan. “Ini sekaligus untuk membantu kesejahteraan mereka,” jelasnya. Program ini disebut memperkuat rantai nilai berbasis kemitraan dan menambah kapasitas suplai bagi UNSP.
Andi menambahkan bahwa efisiensi agronomi menjadi fokus lain perusahaan, termasuk pengembangan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas lahan. Menurutnya, produktivitas sawit nasional masih berada di kisaran 3 ton CPO per hektare per tahun. “Dengan menggunakan bibit unggul, potensi produktivitas bisa meningkat setelah program peremajaan (replanting),” ujarnya.
Baca Juga: Beragam Manfaat Biomassa Kelapa Sawit
Baca Juga: Kawasan Afrika sebagai Pangsa Ekspor Minyak Sawit Indonesia
Perbaikan produktivitas, kenaikan harga komoditas, dan penguatan rantai pasok menjadi faktor utama pendongkrak kinerja UNSP sepanjang 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement