Pemerintah Tegaskan Komitmen Pemerataan Akses dan Kualitas Pendidikan, Khususnya pada PAUD
Kredit Foto: WE
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan komitmen Pemerintah dalam pemerataan akses dan kualitas pendidikan.
Hal tersebut harus dimulai pada usia paling dasar, yaitu melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Langkah ini dilakukan dengan menggelar Kampanye Anak Indonesia Hebat (AIH) Tahap 5 di Gedung DPD Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Manokwari, Papua Barat, Selasa (25/11/2025).
Baca Juga: Bukan Infrastruktur atau Investasi, Ini Pondasi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Manokwari dipilih menjadi salah satu titik fokus kampanye di wilayah timur Indonesia sebagai tanda bahwa komitmen pemerintah terhadap pemerataan akses dan mutu pendidikan hingga ke pelosok negeri, tidaklah main-main.
Wamen Fajar secara khusus menyoroti tantangan geografis dan kesenjangan akses yang kerap ditemui di wilayah timur. Inilah yang melatarbelakangi dipilihnya Manokwari sebagai salah satu titik sentral kampanye.
"Kita ingin Anak Indonesia Hebat tidak hanya menjadi slogan, tetapi gerakan nyata yang menghasilkan generasi unggul," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Jumat (28/11).
Pada kesempatan ini, Wamendikdasmen juga menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga pemerataan akses dan mutu pendidikan. Ia menekankan bahwa pendidikan anak usia dini tidak hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga kolaborasi erat antara pemerintah, orang tua, dan sektor swasta.
"Anak-anak di Manokwari, di Papua Barat, adalah tunas-tunas masa depan bangsa. Mereka harus tumbuh dalam lingkungan yang suportif dan stimulatif. Kampanye AIH adalah upaya kolektif untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak fundamental mereka, yaitu pendidikan yang berkualitas, yang dimulai dari PAUD," lanjut Fajar.
Turut hadir, para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, kepolisian, perwakilan perbankan, hingga ratusan guru, orang tua, dan peserta didik PAUD. Kehadiran elemen ekosistem ini menjadi wujud sinyal keseriusan bersama dalam menjamin kualitas pendidikan di usia emas anak.
Kolaborasi dan Bantuan Infrastruktur Pendidikan dari Berbagai Pemangku Kepentingan
Kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi juga menyentuh aspek konkret berupa bantuan infrastruktur dan perlengkapan pendidikan yang melibatkan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikdasmen, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Papua Barat, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI), serta dukungan penuh dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement