Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendikdasmen Tekankan Pentingnya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Al Azhar

Wamendikdasmen Tekankan Pentingnya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Al Azhar Kredit Foto: Dok. Kemendikdasmen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat. menekankan pentingnya kehadiran Program Studi bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo.

Dirinya mengatakan kehadiran program studi tersebut akan memperkuat hubungan historis dan akademik antara Indonesia dan Kairo.

Baca Juga: Bukan Infrastruktur atau Investasi, Ini Pondasi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Ini disampaikan Wamen Atip dalam kunjungan resmi ke Universitas Al–Azhar Kairo dalam rangka menindak lanjuti perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dan rektor Al – Azhar pada 6 November 2025.

Kunjungan ini diterima langsung oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, yang menegaskan kembali komitmen universitas dalam mendukung pengembangan studi di kawasan Timur Tengah. 

"Bahasa Indonesia digunakan oleh lebih dari 275 juta penutur dan dipelajari di 57 negara. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Al-Azhar menjadi perlu karena Indonesia dan Mesir memiliki sejarah panjang kerja sama pendidikan, serta banyaknya mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Al-Azhar," ujar Atip, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Jumat (28/11).

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar telah mendapatkan legitimasi melalui Keputusan Majelis Tinggi di Al-Azhar Nomor 343 pada sidang 21 Juli 2025, dan dijadwalkan mulai berjalan pada 20 September 2025 di Fakultas Bahasa dan Terjemah. 

Program ini menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-15 yang diajarkan secara resmi di fakultas tersebut. Target awal pendaftaran ditetapkan sebanyak 51 mahasiswa, namun berdasarkan laporan peluncuran, minat pendaftar mencapai 350 mahasiswa baru. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme terhadap studi kebahasaan Indonesia. 

Wamen Atip juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Al-Azhar kepada mahasiswa Indonesia yang jumlahnya mencapai 20 ribu orang di Mesir. 

Penguatan Program Bahasa Indonesia di Al-Azhar

Untuk memperkuat program studi tersebut, Kemendikdasmen menawarkan sejumlah penguatan kerja sama. Pertama, inisiatif dilakukan dengan memperluas pertukaran mahasiswa dan dosen antara Indonesia dan Universitas Al-Azhar. Kedua, mengirimkan dosen Bahasa Indonesia untuk mengajar langsung di lingkungan Al-Azhar sebagai bagian dari pengingkatan kapasitas pengajaran. 

Selanjutnya, Kemendikdasmen juga menyiapkan donasi buku dan literatur keindonesiaan yang akan melengkapi fasilitas pembelajaran Al-Azhar. Donasi ini mencakup buku-buku sejarah, literatur pendidikan Islam di Indonesia, serta berbagai rujukan resmi pembelajaran Bahasa Indonesia guna memperkaya sumber belajar bagi mahasiswa dan dosen di Mesir. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: