Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Ungkap yang Perlu Dipersiapkan untuk Capai Ekonomi 8%

Kemendag Ungkap yang Perlu Dipersiapkan untuk Capai Ekonomi 8% Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Plt. Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Johni Martha, mengungkapkan yang perlu dipersiapkan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029.

Menurutnya Pemerintah perlu terlebih dahulu memahami peluang dan tantangan ke depan untuk menjadi bahan dalam menetapkan langkah yang strategis dan adaptif sesuai dengan tren kondisi global

Baca Juga: IKI November 2025 Melambat, Ini Penyebabnya

Sehingga Kemendag menggelar Gambir Trade Talk (GTT) ke-21 dengan tema “Outlook Perdagangan Luar Negeri 2026” dalam rangka menyusun strategi dan memetakan berbagai proyeksi peluang serta tantangan tahun mendatang,

GTT merupakan ruang dialog kebijakan yang dilaksanakan secara rutin oleh Kementerian Perdagangan untuk membahas isu terkini dan menghadirkan berbagai pakar di bidangnya.

Ini disampaikan Johni saat memberikan sambutan di GTT ke-21 yang digelar secara hibrida di Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, di Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (27/11/2025).

Johni menambahkan, prospek perdagangan global ke depan tidak lepas dari berbagai tantangan yang perlu terus diantisipasi, salah satunya melalui sinergi lintas pihak. Untuk itu, forum tersebut mengangkat tiga bahasan utama, yaitu proyeksi kinerja ekspor Indonesia tahun 2026, kebijakan industrialisasi dalam mendukung pencapaian target ekspor nasional, dan peran sektor swasta dalam mendorong penguatan ekspor. 

“Kondisi perekonomian global selalu dinamis. Oleh karena itu, mahasiswa tidak boleh berhenti  belajar agar mampu memanfaatkan peluang dan menciptakan solusi,” tandasnya, dikutip dari siaran pers Kemendag, Jumat (28/11).

Hadir secara daring Dekan FEM IPB University, Prof. Irfan Syauqi Beik yang dalam sambutannya menekankan pentingnya basis data yang kuat dan wawasan yang luas dalam menentukan respons terhadap tantangan yang ada. Ia menilai, GTT sebagai suatu ruang dialog kolaboratif yang penting dan relevan untuk hal tersebut. 

“Melalui forum ini, kita akan bersama menganalisa dan mengeksplorasi peluang ekspor Indonesia di tahun 2026, khususnya dalam konteks upaya diversifikasi tujuan pasar dan diferensiasi jenis produk. Saya harap, mahasiswa dapat memanfaatkan forum ini dengan sebaik mungkin,” terang Irfan. 

Pada sesi diskusi yang dimoderatori oleh Prof. Sahara selaku Direktur International Trade Analysis and Policy Studies (ITAPS) IPB University, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga/institusi. 

Mengawali sesi, Direktur Eksekutif INDEF, Esther Agustin menekankan betapa krusialnya diversifikasi ekspor sebagai cara menghadapi fenomena geopolitik dan menciptakan postur ekspor Indonesia yang tangguh. 

Dalam konteks diversifikasi pasar tujuan ekspor, Esther meyakini perlunya optimalisasi pemanfaatan FTA dan integrasi kawasan.  Tidak berhenti di sana, menurut Esther, diversifikasi ekspor juga perlu disertai dengan navigasi pelengkap. 

“Indonesia perlu menerapkan transformasi industri hijau mengingat proteksionisme global sangat  menekankan hal tersebut dan memperluas basis pajak untuk fokus pada belanja infrastruktur, energi bersih, dan pendidikan vokasi,” tuturnya.

Selanjutnya, Direktur Industri, Perdagangan, dan Peningkatan Investasi Bappenas, Roby Fadillah  memaparkan bagaimana industri manufaktur berkontribusi tinggi terhadap ekspor nasional dengan didominasi oleh produk manufaktur berteknologi menengah. Berdasarkan fakta tersebut, ia menilai bahwa pada 2026, Indonesia perlu memanfaatkan global shifting sebagai peluang dan dorongan untuk meningkatkan ekspor, terutama bagi produk manufaktur berteknologi menengah dan tinggi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: