Cerita Siti Nurobiah Lakukan Ablasi Jantung untuk Anak Gratis Berkat JKN
Kredit Foto: Istimewa
Layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat luas. Siti Nurobiah (52), ibu rumah tangga dari Ciganjur, Jakarta Selatan, merasakan betul manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah diikutinya sejak tahun 2014. Ia mengatakan bahwa keikutsertaannya bermula dari kesadaran untuk mematuhi kebijakan pemerintah sekaligus memberikan jaminan rasa aman kesehatan bagi keluarganya.
Ibu Siti adalah peserta JKN yang pertama kali merasakan manfaat layanan kesehatan ini. Ia sempat mengalami keluhan kesehatan mendadak, yang setelah diperiksa dokter, didiagnosis sebagai gangguan pada irama jantung. Penanganannya dilakukan melalui tindakan ablasi.
Siti menjelaskan, “Awalnya saya mengalami keluhan secara mendadak. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyampaikan bahwa terdapat gangguan pada irama jantung. Prosedurnya dilakukan dengan memasukkan kateter melalui tangan dan kaki untuk mengetahui jaringan yang bermasalah, kemudian jaringan tersebut dilakukan tindakan ablasi. Alhamdulillah, setelah operasi, irama jantung kembali normal,” ujar Siti.
Beberapa tahun berselang, giliran sang anak yang memerlukan penanganan kesehatan serius dan mendapatkan manfaat besar dari Program JKN. Anak Siti didiagnosis mengalami gangguan irama jantung, yang juga membutuhkan tindakan ablasi. Prosedur ini dilakukan melalui kateterisasi, di mana kateter dimasukkan melalui pembuluh darah besar di tangan atau paha untuk menelusuri dan mengatasi sumber gangguan irama jantung tersebut.
Baca Juga: BPJS kesehatan Umumkan Pemenang Duta Muda BPJS Kesehatan Nasional 2025: Agent of Change JKN
“Saya sempat khawatir akan menghadapi biaya yang besar, namun sejak pemeriksaan awal hingga operasi dan kontrol bulanan, semuanya ditanggung penuh. Saya menggunakan BPJS Kesehatan kelas 3 peserta PBI, dan seluruh layanan seperti konsultasi dokter spesialis, pemeriksaan laboratorium, MRI, obat-obatan, hingga rawat inap ditanggung sepenuhnya. Saya bahkan tidak mengetahui total biayanya, yang terpenting anak saya kini sehat dan dapat beraktivitas kembali,” ujar Siti.
Seluruh biaya selama proses pengobatan dijamin oleh BPJS Kesehatan tanpa perlu ada pembayaran langsung dari pihak keluarga. Selama menjalani proses perawatan di rumah sakit, Siti tidak mengalami kendala.
Menurutnya, alur pelayanan juga berjalan sangat jelas, mulai dari pendaftaran hingga tindakan medis. Seluruh prosedur dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi, baik oleh tenaga medis maupun administrasi rumah sakit. Ia merasa bahwa pelayanan yang diterima anaknya benar-benar sesuai aturan rumah sakit.
“Sejak tahap awal hingga akhir, seluruh proses berjalan dengan terstruktur. Kami hanya perlu mengikuti arahan dari pihak rumah sakit. Pada bulan Agustus anak saya dijadwalkan menjalani operasi, dan pada bulan Oktober tindakan sudah dilakukan. Saat ini tinggal kontrol rutin setiap bulan. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Sekarang juga lebih mudah karena sudah tersedia layanan antrean online melalui Mobile JKN, sehingga kami tidak mengalami kendala saat akan kontrol,” imbuhnya.
Selain sebagai peserta, Siti juga dikenal aktif menyebarkan informasi mengenai manfaat Program JKN di lingkungan tempat tinggalnya. Ia pernah bertugas sebagai Kader BPJS Kesehatan di Kelurahan Ciganjur selama enam tahun, dan hingga kini tetap berperan memberikan edukasi sebagai kepala lingkungan.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Jakarta Timur Luncurkan Inovasi SMART JKN di Hari Pahlawan
Menurutnya, peran kader dan tokoh masyarakat sangat penting untuk memastikan warga memahami prosedur layanan, sehingga tidak ada peserta yang kebingungan atau menunda pengobatan karena kekhawatiran terhadap biaya.
“Saya memang sudah tidak bertugas sebagai kader resmi, tetapi saya tetap membantu masyarakat. Sebagai kepala lingkungan, saya kerap didatangi warga yang ingin menanyakan alur pelayanan kesehatan atau cara menggunakan BPJS Kesehatan. Semua saya jelaskan, mulai dari tahapan di fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga proses rujukan. Banyak warga yang beranggapan bahwa berobat itu mahal, padahal dengan BPJS Kesehatan mereka dapat memperoleh layanan dengan lebih tenang.”
Siti menyampaikan bahwa keberadaan layanan digital BPJS Kesehatan sangat membantunya dalam mengurus berbagai kebutuhan administrasi kepesertaan. Menurutnya, proses yang sebelumnya memerlukan waktu lebih lama kini menjadi jauh lebih cepat, praktis, dan efisien berkat sistem digitalisasi yang diterapkan. Siti juga berharap agar Program JKN terus dikembangkan dan semakin memudahkan masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement