Siapkan SDM Unggul di Era Digital, Ditjen Vokasi Gelar Pemetaan Kompetensi Futuristik
Kredit Foto: Istimewa
Direktorat Kursus dan Pelatihan menyelenggarakan kegiatan Koordinasi dan Pemetaan Kompetensi Futuristik pada Rabu, 3 Desember 2025 di Swiss-Belresidences Kalibata. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pengembangan kompetensi masa depan sekaligus meningkatkan kesiapan lembaga pelatihan menghadapi kebutuhan tenaga kerja di era transformasi digital, smart manufacturing, ekonomi kreatif, layanan global, dan ekonomi hijau.
Acara ini menghadirkan perwakilan LSK, LKP, DUDIKA, organisasi profesi, serta mitra strategis. Narasumber utama, Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph.D.., Wakil Ketua Komite Tetap Penjamin Mutu KADIN Indonesia, memaparkan materi “Tren Kebutuhan Tenaga Kerja dan Perubahan Dunia Kerja (Future of Work).” Dalam paparannya, beliau menyoroti fenomena mismatch kompetensi antara lulusan pendidikan formal dan kebutuhan industri berbasis teknologi canggih, serta dampak otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) terhadap lanskap ketenagakerjaan.
Beliau menekankan bahwa LSK dan LKP berperan strategis sebagai jembatan skill gap, melalui pengembangan modul singkat berbasis teknologi cerdas, AI, machine learning, dashboarding data, hingga digital marketing. Model tenaga kerja masa depan digambarkan sebagai multi-skilled worker yang mampu menguasai teknologi otomatisasi, memahami alur kerja digital, serta mengintegrasikan techno-hard skills dan soft skills.
Selain itu, soft skills ditegaskan sebagai pilar utama kesuksesan tenaga kerja modern, mencakup komunikasi efektif, problem solving, kolaborasi lintas fungsi, hingga public speaking. Penguasaan AI disebut bukan lagi sekadar keunggulan kompetitif, melainkan syarat bertahan dalam dunia kerja yang dinamis.
Sebagai rekomendasi kebijakan, R. Beniadi Setiawan menekankan pentingnya kolaborasi tripartit antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah diharapkan memperkuat regulasi dan insentif fiskal, industri terlibat aktif dalam co-design kurikulum dan pemagangan, sementara masyarakat pekerja didorong untuk mengikuti program digital upskilling. KADIN Indonesia juga mengundang seluruh jaringan LKP/LSK binaan Ditjen Vokasi Kemendikdasmen untuk menjadi Anggota Luar Biasa (ALB) KADIN Indonesia, serta memperkuat peran KADINDA di berbagai daerah sebagai mitra strategis pemerintah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan semakin memahami urgensi transformasi kompetensi tenaga kerja dan bergerak bersama memperkuat ekosistem pelatihan di Indonesia. Dengan keselarasan kebijakan, kebutuhan industri, dan komitmen pelatihan berbasis teknologi, Indonesia diyakini mampu mencetak SDM unggul yang siap bersaing di era digital dan perubahan dunia kerja global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement