Adopsi AI Semakin Masif, Salesforce Luncurkan Agentforce dalam Bahasa Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Employee Agent juga dapat diakses langsung melalui Slack maupun perangkat seluler, membantunya berfungsi layaknya rekan kerja digital. Sementara itu, Salesforce mengidentifikasi lima peluang utama yang dapat dimanfaatkan organisasi di Indonesia pada tahun 2026, semuanya menunjukkan potensi transformasi besar melalui agen AI.
Seperti loncatan Indonesia dari era desktop ke perangkat mobile, bisnis nasional kini berkesempatan untuk langsung mengadopsi arsitektur Agentic Enterprise tanpa terbebani sistem lama. Dengan tingkat penerimaan AI generatif mencapai 82% di kalangan eksekutif, Salesforce menilai peluang akselerasi digital semakin besar.
Salesforce turut menyebut bahwa Agen AI dapat menghadirkan tenaga kerja digital yang terjangkau, mudah digunakan, dan berskala besar bagi UKM, sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, yang kerap menghadapi kendala soal biaya, SDM, dan efisiensi layanan.
Dengan ini, Salesforce meyakini bahwa UKM dapat bersaing dengan perusahaan besar sekaligus meningkatkan kualitas layanan pelanggan. Sementara itu, dengan infrastruktur digital yang semakin merata, didukung 5G, Palapa Ring, dan satelit orbit rendah, bisnis di kota kecil kini memiliki peluang tumbuh lebih cepat.
Agen AI, lanjut Salesforce, memungkinkan bisnis daerah bersaing dengan perusahaan kota besar tanpa investasi infrastruktur mahal. Hal ini dapat mendukung perluasan inklusi ekonomi, pemerataan layanan, dan ketersediaan pekerjaan digital di seluruh Nusantara.
Tidak hanya itu, Agen AI juga disebut Salesforce akan menjadi kontak pertama pelanggan. Sehingga, dengan kebutuhan layanan semakin personal, dengan 91% penyedia jasa mengatakan konsumen menginginkan interaksi lebih pribadi, agen AI dapat menghadirkan layanan hiper-personalisasi peka budaya.
Baca Juga: Sektor AI di Indonesia Butuh Banyak Talenta Digital
Dengan demikian, bisnis yang mengadopsi pendekatan agentic-first diperkirakan mengalami peningkatan pendapatan upsell hingga 25% dan kenaikan kepuasan pelanggan sekitar 30%. Agen AI juga disebut Salesforce dapat merampingkan proses finansial, mempermudah pembukaan rekening, pengajuan pinjaman, hingga evaluasi kredit bagi masyarakat yang belum memiliki akses perbankan.
Dengan analisis data seperti histori transaksi QRIS, mencapai Rp317 triliun pada Q2 2025, AI dapat membantu menilai kelayakan kredit lebih akurat. Hal ini mendukung inklusi keuangan, terutama bagi UMKM dan penduduk daerah terpencil.
Dengan peluncuran Agentforce dalam Bahasa Indonesia, Salesforce membuka babak baru bagi dunia bisnis nasional. Teknologi AI Agentik tidak hanya mempercepat proses kerja, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan inklusi digital di seluruh Indonesia.
Langkah ini menandai awal era baru saat manusia dan agen AI bekerja berdampingan untuk menciptakan organisasi yang lebih adaptif, efisien, dan berdaya saing global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement