Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RUPSLB, Bos Besar BYD Pusat Jelaskan Langkah Terobosan untuk Menambal Penjualan yang Terus Nge-Drop

RUPSLB, Bos Besar BYD Pusat Jelaskan Langkah Terobosan untuk Menambal Penjualan yang Terus Nge-Drop Kredit Foto: Twitter/Zhao Dashuai
Warta Ekonomi, Jakarta -

BYD mengadakan rapat umum luar biasa (RUPSLB) kedua tahun ini yang membahas kinerja kendaraan energi baru (NEV) domestik perusahaan di tengah kondisi pasar yang terus berubah.

Berdasarkan laporan, November 2025, BYD menjual 480.186 unit NEV, total penjualan bulanan tertinggi tahun ini, meskipun terjadi penurunan 5,25 persen secara tahunan.

Ini artinya terjadi kontraksi selama tiga bulan berturut-turut. Dari Januari hingga November 2025, perusahaan mengirimkan 4.182.038 unit NEV, meningkat 11,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Selama RUPSLB, ketua dan presiden Wang Chuanfu menjelaskan bahwa penurunan penjualan mencerminkan siklus reguler dalam pengembangan produk dan teknologi, berkurangnya dampak kepemimpinan teknis perusahaan, dan homogenisasi produk yang lebih luas di seluruh industri.

Ia juga menyoroti kekhawatiran konsumen yang terus-menerus, termasuk kecepatan pengisian daya yang lebih lambat dalam suhu rendah. Wang mengisyaratkan bahwa BYD berencana merilis teknologi-teknologi baru yang "berat" dalam waktu dekat, meskipun ia tidak memberikan detail tambahan.

Wang menekankan bahwa kekuatan inti BYD terletak pada kapabilitas teknisnya, yang didukung oleh sekitar 120.000 teknisi.

Ia mengatakan tim ini menopang keyakinan perusahaan dalam memulihkan keunggulan kompetitif melalui upaya-upaya teknologi yang diperbarui. Selama dua hingga tiga tahun ke depan, BYD bermaksud untuk mengintensifkan investasi dalam elektrifikasi dan fase selanjutnya dari teknologi otomotif cerdas.

Wang juga mengakui bahwa ketergantungan sebelumnya pada kondisi pasar yang menguntungkan telah mendorong rasa puas diri dalam pemasaran dan menguraikan rencana untuk memperkuat fungsi pemasaran dan dukungan guna memastikan keunggulan teknologi diterjemahkan secara lebih efektif menjadi daya saing pasar. Ekspansi penjualan luar negeri tetap menjadi prioritas.

Perlambatan penjualan domestik telah mendorong BYD untuk merevisi target penjualan global 2025-nya, turun dari 5,5 juta kendaraan menjadi sekitar 4,6 juta unit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: