Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Pergerakan investor pasar modal di Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan pola yang terpusat di Kota Medan, baik dari sisi jumlah maupun aset.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Pintor Nasution memaparkan bahwa dari total 774.576 investor pasar modal di seluruh 33 kabupaten/kota di Sumut, mayoritas terkonsentrasi di Kota Medan.
"Dari 774.576 ini, 270.000-nya ada di Kota Medan. Baru selanjutnya di Deli Serdang, Binjai, terus Tebing Tinggi, masih daerah-daerah sekitar Kota Medan juga. Masih terpusat di sirkelnya di Kota Medan," jelasnya, Sabtu (6/12/2025).
Konsentrasi ini juga terlihat jelas dari sisi total aset. Dari total aset Rp9,82 triliun di Sumut, sebanyak Rp6,45 triliun diantaranya berada di Kota Medan.
“Jadi, memang sudah hampir 80,5% total asetnya ada di Kota Medan," ucapnya.
Pintor juga mengungkapkan gambaran demografi investor pasar modal Sumut dari sisi jenis kelamin dan usia. Dari segi jenis kelamin, investor laki-laki mendominasi jumlah.
Sementara, dari segi usia, kelompok Generasi Z (Gen Z) menunjukkan pertumbuhan signifikan pasca COVID-19.
"Dari data yang kami punya, ternyata 58,53% jumlah investor kita itu adanya laki-laki yang paling banyak. Baru sisanya itu adalah wanita," katanya.
Baca Juga: Antrean BBM Terurai, Pertamina Pastikan Layanan SPBU Medan Kembali Normal
Meskipun didominasi jumlah, investor laki-laki cenderung memilih investasi saham, sementara investor wanita lebih banyak berinvestasi di instrumen non-saham seperti reksa dana.
"Di wanita ini paling banyak investornya adalah investor non-saham. Jadi, mungkin lebih banyak investor kita itu belinya reksa dana, sedangkan yang pria ternyata memang sukanya investasi itu di investasi saham," sebutnya.
Secara usia, Gen Z kini menjadi kelompok usia dengan jumlah investor terbanyak. "Yang masih stabil, jumlah investor kita itu dari segi usia, sekarang sangat didominasi oleh teman-teman Gen Z. Gen Z ini sekarang yang lagi paling banyak jumlah investor kita," tambahnya.
Meskipun demikian, Gen Z yang rata-rata belum memiliki penghasilan tetap, belum mendominasi dari sisi aset. Aset terbesar masih didominasi oleh investor usia milenial.
"Aset paling besar itu yang usia milenial!karena sudah stabil juga mungkin keuangannya," ucapnya.
Pintor juga menyoroti tingginya intensitas edukasi pasar modal yang dilakukan oleh BEI Kanwil Sumut.
"Dari sisi kinerja operasional, kami kegiatannya itu di 2025 ada 426 kegiatan. Alhamdulillah, itu sudah tercapai 1.499 kegiatan atau pencapaian kita itu 352%," ungkapnya.
Baca Juga: Lenovo Legion Gen 10 Resmi Meluncur di Medan
Pihaknya juga terus memperluas jangkauan edukasi melalui penambahan Galeri Investasi (GI). Pada tahun 2025, BEI Sumut menambah lima GI baru, termasuk dua di lingkungan pemerintahan.
"Kami ada lima galeri investasi baru. Yang keempat, yang kelima, ini yang baru. Kami, sama OJK, ada dua galeri baru, bentuknya baru. Ini di Pemerintahan Kabupaten Langkat sama Pemerintahan Kota Tebing Tinggi," kata Pintor.
Ia menuturkan, penambahan GI di pemerintahan ini selaras dengan tema Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) OJK tahun ini yang berfokus pada pasar modal. Kerja sama ini bertujuan untuk mengenalkan pasar modal ke kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Tahun ini, kami banyak sekali dibantu sama OJK untuk mengenalkan pasar modal ke kalangan ASN," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement