Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Bitcoin Mesti Bersiap Hadapi Kenaikan Suku Bunga Yen Jepang

Investor Bitcoin Mesti Bersiap Hadapi Kenaikan Suku Bunga Yen Jepang Kredit Foto: Unsplash/ Bermix Studio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank of Japan (BOJ) bersiap menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan ini. Langkah tersebut dapat mengangkat suku bunga acuan sekaligus memicu dampak luas pada pasar risiko global, termasuk aset kripto seperti bitcoin.

Dilansir Senin (8/12), laporan menyebut bank sentral condong pada kenaikan dua puluh lima basis poin menjadi 0,75%. Perubahan ini berpotensi memengaruhi carry trade berbasis yen di mana hedge fund dan desk proprietary secara historis meminjam yen berbunga rendah untuk mendanai posisi berleverage pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi.

Baca Juga: Bos Ripple Prediksi Harga Bitcoin Akan Tembus US$180.000

Kenaikan suku bunga akan menurunkan daya tarik strategi tersebut dan dapat memaksa penyesuaian posisi di pasar yang sensitif terhadap leverage dan likuiditas, termasuk bitcoin.

Penguatan yen biasanya berkorelasi dengan aksi pengurangan risiko dalam portofolio global, sebuah dinamika yang berpotensi memperketat kondisi likuiditas yang baru-baru ini membantu pemulihan harga bitcoin dari level terendah November.

Diketahui, Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda baru-baru ini menyatakan dewan akan mengambil keputusan yang tepat, menggunakan bahasa serupa dengan pernyataan sebelum kenaikan suku bunga sebelumnya.

Pejabat Bank of Japan juga kemungkinan memberi sinyal kesiapan untuk pengetatan lanjutan apabila prospek ekonomi sesuai perkiraan, meski tetap berhati-hati untuk tidak mengunci komitmen kebijakan.

Bagi pelaku pasar bitcoin, risiko utama bukan pada level akhir suku bunga, melainkan perubahan arah dari sumber likuiditas global yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Jika biaya pendanaan yen terus meningkat, dana makro berleverage dapat mengurangi eksposur pada bitcoin dan aset volatil lainnya.

Baca Juga: ICC Resmi Kantongi Izin OJK, Jadi Lembaga Kustodian Kripto Pertama di Indonesia

Namun pengetatan yang bertahap tanpa tekanan besar di pasar saham global diperkirakan memiliki dampak terbatas dalam jangka pendek, terutama dengan meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: