Kredit Foto: Abadi Lestari Indonesia
PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO), emiten yang bergerak di pengolahan sarang burung walet dan produk kesehatan berbasis protein, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, 8 Desember 2025. Aksi pencatatan ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan Perseroan dalam memperkuat struktur permodalan sekaligus membuka ruang ekspansi bisnis yang lebih luas ke depan.
Direktur Utama Perseroan, Edwin Pranata, menegaskan bahwa IPO merupakan langkah transformasional yang membawa RLCO naik kelas, dari sekadar pemain komoditas menjadi pelaku industri bernilai tambah.
“Pendanaan yang kami terima akan kami gunakan untuk memperkuat rantai pasok dan meningkatkan kapasitas produksi baik di Perseroan maupun entitas anak. Kami bangga sebagai perusahaan yang lahir dari Bojonegoro dan kini membawa produk bernilai tambah Indonesia ke berbagai pasar global. Dari perusahaan lokal menjadi perusahaan global, kami akan terus memperluas kehadiran produk kami ke Tiongkok, Hong Kong, Amerika Serikat, dan ke depan ke negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam dan Thailand,” ujarnya.
Baca Juga: Resmi Listing! Saham Abadi Lestari (RLCO) Terbang 34,52%
Dalam Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) ini, RLCO melepas sebanyak 625.000.000 saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp168 per saham.
Dari aksi tersebut, Perseroan berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp105 miliar, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp525 miliar. Untuk mendukung kelancaran proses emisi, PT Samuel Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan kesanggupan penuh.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dimanfaatkan untuk memperkuat operasional. Sebanyak 56,33% dialokasikan sebagai modal kerja, khususnya untuk pembelian bahan baku sarang burung walet. Sementara itu, 43,67% sisanya disalurkan sebagai tambahan modal ke entitas anak, PT Realfood Winta Asia, yang juga akan difokuskan pada pengadaan bahan baku.
Baca Juga: Industri Sarang Walet Kian Ramai, Mana Lebih Unggul Antara NEST dan RLCO?
Kinerja Perseroan menjelang IPO tercatat solid. Sepanjang lima bulan pertama 2025, RLCO membukukan penjualan sebesar Rp231,3 miliar, tumbuh 47,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba periode berjalan pun meningkat signifikan, ditopang oleh penguatan volume ekspor serta perluasan jalur distribusi di pasar domestik. Capaian ini menunjukkan fondasi bisnis yang semakin kokoh saat Perseroan melangkah ke pasar modal.
Berdiri sejak 2014 di Bojonegoro, Jawa Timur, RLCO telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional dan izin ekspor strategis, termasuk GACC untuk pasar Tiongkok dan FDA untuk Amerika Serikat.
Dengan tren global yang semakin mengarah pada gaya hidup sehat dan konsumsi pangan fungsional, Perseroan memandang prospek sarang burung walet dan produk kesehatan berbasis protein sebagai peluang pertumbuhan jangka panjang, seiring terbukanya pasar di Tiongkok, Hong Kong, Amerika Serikat, dan peluang ekspansi lanjutan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement