Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan di Selasa (9/12). Hal ini terjadi setelah data pasar kerja menunjukkan kondisi yang lebih baik dari perkiraan, memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja tetap tangguh menjelang keputusan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Rabu (10/12), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,1% menjadi 99,21.
Baca Juga: BWPT akan Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Total Rp500 Miliar
Dari Amerika Serikat, penguatan berlanjut setelah laporan menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat secara moderat pada Oktober. Lowongan kerja bertambah menjadi 7,670 juta.
Dengan rilis data tersebut, perhatian pasar kembali tertuju pada keputusan dari Federal Reserve. Investor mulai mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga pada tahun depan di tengah keraguan soal sikap dovis yang calon terkuat ketua bank sentral selanjutnya, yakni Kevin Hassett.
“Ada banyak ketidakpastian mengenai apa yang akan kita dapatkan besok. Pemangkasan suku bunga hampir pasti terjadi,” kata Kepala Strategi Valas Scotiabank, Shaun Osborne.
“Namun di luar itu, ada banyak variabel terkait apa yang bisa dilakukan The Fed. Ada ekspektasi bahwa bank sentral akan menaikkan ambang untuk pemotongan selanjutnya, tetapi saya tidak yakin hal itu akan memberi dorongan besar bagi dolar," tambahnya.
Baca Juga: Bank of Japan Siap Tambah Pembelian Obligasi Jika Suku Bunga Long-term Meroket
Dengan pasar memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter minggu ini sebagai sesuatu yang hampir pasti, fokus investor kini juga beralih pada prospek kebijakan tahun depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement