Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Menguat, The Fed Pangkas Suku Bunga Dolar AS

Wall Street Menguat, The Fed Pangkas Suku Bunga Dolar AS Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada perdagangan di Rabu (10/12). Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase sesuai ekspektasi pasar, sementara investor menilai peluang pelonggaran tambahan meski bank sentral memberi sinyal jeda untuk sementara waktu.

Dilansir dari Reuters, Kamis (11/12), Indeks S&P 500 naik 0,67% menjadi 6.886,68, Dow Jones Industrial Average menguat 1,05% ke 48.057,75, dan Nasdaq Composite bertambah 0,33% ke 23.654,16.

Baca Juga: Asing Lanjut Net Sell Rp126,27 Miliar, Saham Emiten Hapsoro Dibuang

The Fed menyatakan bahwa perubahan kebijakan berikutnya akan didasarkan pada sinyal yang lebih jelas terkait arah pasar tenaga kerja serta inflasi yang masih sedikit meningkat.

Namun, proyeksi setelah pertemuan dua hari menunjukkan ekspektasi median adanya pemangkasan tambahan dua puluh lima basis poin pada 2026. Para pembuat kebijakan juga menaikkan perkiraan pertumbuhan pendapatan domestik bruto tahun depan menjadi 2,3%. Mereka juga mempertahankan proyeksi tingkat pengangguran pada 4,4%.

Ketua Fed Jerome Powell menolak memberikan panduan apakah akan ada pemangkasan lanjutan dalam waktu dekat. Meski begitu, sebagian investor melihat peluang pelonggaran dari komentarnya mengenai risiko penurunan signifikan dalam pasar tenaga kerja dan keinginan bank sentral untuk tidak menekan penciptaan lapangan kerja.

“Pasar mungkin mendapatkan sedikit penghiburan dari pandangan bank sentral tentang pasar tenaga kerja, situasi di mana kabar buruk menjadi kabar baik untuk membuka peluang lebih banyak pemangkasan tahun depan,” kata Kepala Strategi Investasi 248 Ventures, Lindsey Bell.

Baca Juga: Bursa Asia Melemah, Investor Saham Khawatirkan Deflasi China

Ia menambahkan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah melemah saat bank sentral berbicara terkait prospek arah ekonomi, membantu mendukung kenaikan saham. Sebelum pengumuman, pasar bergerak hati-hati karena investor khawatir bank sentral akan mengambil nada lebih hawkish terkait prospek kebijakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: