Vietnam Minta Pabrik Kurangi Produksi, Polusi Udara Tembus 243
Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Vietnam menyoroti kualitas udara wilayahnya yang terus memburuk, khususnya dalam area industri dari Hanoi. Pengusaha diminta untuk menurunkan kapasitas produksi setelah kota tersebut diselimuti smog tebal dan berbahaya selama sepekan terakhir.
Dilansir Jumat (12/12), Kementerian Kesehatan Vietnam menyerukan agar pembangkit listrik, pabrik baja dan fasilitas kimia mengurangi output ketika indeks kualitas udara melampaui level 200. Indeks tersebut mengukur konsentrasi partikel berbahaya berukuran kecil atau PM2.5.
Baca Juga: Green Jobs Kian Relevan, Inovasi Muda Perluas Edukasi Teknologi Hijau
Air Quality Indeks (AQI) Hanoi baru-baru ini tercatat menyentuh angka 243. Hal tersebut menjadikan kota tersebut sebagai kota paling tercemar keempat di dunia.
Hanoi sendiri telah beberapa kali menempati posisi teratas daftar kota berpolusi tinggi sepanjang pekan. Hal tersebut akibat urbanisasi yang pesar yang tengah dialami oleh Vietnam.
Adapun otoritas setempat mengidentifikasi transportasi, kegiatan industri, konstruksi serta pembakaran sampah dan limbah pertanian sebagai sumber utama pencemaran.
Pemerintah Kota Hanoi sendiri akan mulai memberlakukan pelarangan sebagian motor bensin dalam pusat kota mulai pertengahan 2026. Hal tersebut kemudian akan diperluas secara bertahap hingga mencakup mobil berbahan bakar fosil.
Baca Juga: Menata Jalan Baru Ekonomi Hijau Indonesia
Hanoi berharap, dengan kebijakan tersebut, kualitas udara dari wilayahnya lebih bisa terkendali dan lebih sehat untuk menjadi kota yang ideal bagi masyarakat dari Vietnam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement