Usai Insiden Kalibaru, KSP Turut Berduka dan Minta Pengawasan Armada SPPG Diperkuat
Kredit Foto: Istimewa
Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden mobil SPPG yang menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. Ia menegaskan bahwa pemerintah memandang serius peristiwa ini dan memastikan seluruh proses penanganannya berjalan dengan baik.
“Tentu kita prihatin ya. Ini bukan peristiwa yang diinginkan, dan ini juga merupakan kejadian pertama kali yang terjadi,” ujar Qodari usai mengisi Seminar Natal Nasional 2025 di Palangka Raya, Jum'at (12/22).
Qodari menjelaskan bahwa penanganan aspek hukum sepenuhnya berada pada kepolisian. Berdasarkan informasi yang ia peroleh dari pemberitaan media dan laporan lapangan, pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pengemudi kendaraan merupakan sopir pengganti yang baru dua hari bekerja, serta hasil tes urine dinyatakan negatif alkohol.
“Katanya mau menginjak rem malah menginjak gas. Saya lihat videonya, ini sebenarnya tidak masuk akal. Anak-anak sedang di halaman, dan gerbang itu tertutup. Pintu itu ditabrak. Kalau gerbang tertutup artinya siapapun tidak boleh masuk karena sedang ada kegiatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dari rekaman visual pada peristiwa tersebut, ada kemungkinan faktor ketidaksiapan atau kekeliruan pengemudi. “Ada kemungkinan sopirnya baru. Tapi ini baru dugaan ya. Bisa saja sopir lama, tetapi karena sesuatu hal dia mau menginjak rem malah menginjak gas,” katanya.
Menjawab pertanyaan mengenai evaluasi tata kelola operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG), Qodari menegaskan perlunya penguatan menyeluruh pada manajemen armada dan sopir SPPG.
Baca Juga: Danantara–BGN Percepat Pembangunan SPPG untuk Perluas Akses Layanan Gizi
“Nanti pasti ada evaluasi. MBG dan SPPG ini bukan hanya bicara kualitas makanan dan gizi, tetapi juga manajemen secara keseluruhan. Harus ada SOP yang sangat kuat untuk driver dan mobil,” ujarnya. Ia menekankan bahwa risiko tidak hanya muncul saat perjalanan, tetapi juga ketika kendaraan berada di lingkungan sekolah yang dipenuhi anak-anak.
Qodari menegaskan bahwa negara hadir untuk memastikan keselamatan dan meningkatkan tata kelola sistem secara menyeluruh. “Baik di SPPG-nya sendiri, karena kejadian bisa saja terjadi dalam perjalanan maupun di sekolah yang banyak anak. Jadi ini adalah salah satu hal yang ke depan harus diperbaiki,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement