Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkomdigi: Koneksi Internet Aceh Bisa Pulih Asal Ada Listrik

Menkomdigi: Koneksi Internet Aceh Bisa Pulih Asal Ada Listrik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafidz menyampaikan perkembangan pemulihan layanan telekomunikasi pascabencana banjir dan gangguan infrastruktur di Aceh. Hal tersebut disampaikan Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/12/2025).

Meutya menegaskan bahwa pemerintah saat ini memfokuskan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, sementara kondisi jaringan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah relatif terkendali. Ia menyebut tingkat pemulihan jaringan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat telah mencapai di atas 97 persen, bahkan untuk Sumatera Barat hampir menyentuh 99 persen.

“Saya fokus Aceh ya. Untuk Sumatera Utara dan Sumatera Barat, insyaallah sudah terkendali. Up-nya sudah di atas 97 persen,” ujar Meutya.

Berdasarkan data per 26 November 2025, total Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak di Aceh mencapai 3.735 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.283 BTS atau sekitar 87,89 persen telah berhasil direcover secara teknis.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Raih Penghargaan OPSI KIPP 2025 Berkat Inovasi Layanan Publik Digital

Namun demikian, Meutya menjelaskan bahwa BTS yang telah direcover belum seluruhnya dapat beroperasi optimal karena masih bergantung pada ketersediaan aliran listrik yang stabil atau dukungan genset. Saat ini, terdapat sekitar 450 BTS atau sekitar 12 persen yang belum pulih sepenuhnya, baik karena masih dalam tahap perbaikan maupun karena akses ke lokasi yang belum dapat ditembus.

“Sekali lagi, BTS yang sudah di-recover di Aceh sekitar 87 persen. Tapi catatannya, agar bisa beroperasi tetap dibutuhkan listrik yang stabil,” jelasnya.

Meutya mengungkapkan, dari total BTS yang telah direcover, jumlah BTS yang sudah benar-benar operasional saat ini baru mencapai sekitar 2.194 unit atau sekitar 50 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan rumah di Aceh masih cukup besar.

Sejumlah wilayah seperti Bener Meriah, Takengon, dan Aceh Tamiang menjadi daerah yang memerlukan penanganan lanjutan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital telah mendorong operator telekomunikasi untuk mengirimkan lebih banyak genset sebagai solusi sementara.

“Solusi sementaranya adalah mendorong pengiriman genset lebih banyak lagi. Namun yang paling ideal tentu ketika listrik sudah kembali stabil,” kata Meutya.

Ia berharap, dengan stabilnya pasokan listrik ke depan, sekitar 87 persen BTS yang telah direcover dapat langsung beroperasi secara normal. Meutya pun memohon doa agar konektivitas di Aceh dapat segera pulih sepenuhnya dan aktivitas masyarakat kembali berjalan lancar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: