Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Menguat, Saham Teknologi Bangkit

Wall Street Menguat, Saham Teknologi Bangkit Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (21/12). Hal ini terjadi setelah reli saham teknologi berhasil mengimbangi pelemahan dalam sektor konsumen di Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Reuters, Senin (22/12), Dow Jones Industrial Average naik 0,38% ke 48.134,89. Sementara S&P 500 menguat 0,88% ke 6.834,50. Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan kenaikan 1,31% ke 23.307,62.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat, Investor Kembali Masuk Saham AI

Optimisme terhadap sektor teknologi kembali menguat usai laporan dari Micron Technology. Ia merilis proyeksi kinerja yang kuat, menghidupkan kembali minat investor pada saham-saham terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence). Sektor ini sebelumnya tertekan akibat kekhawatiran valuasi yang tinggi dan kebutuhan pendanaan besar.

“Teknologi secara umum sempat berada di bawah tekanan cukup besar. Ketika laporan itu keluar dan pasar bereaksi positif, muncul keyakinan bahwa investor bisa kembali masuk ke saham-saham ini,” kata Manajer Portofolio Senior Globalt Investments, Thomas Martin.

Bulan Desember juga secara historis dikenal sebagai periode yang kuat bagi pasar saham. Hal tersebut turut menopang sentimen investor.

Pelaku pasar juga mendapatkan dorongan dari data inflasi yang menunjukkan harga konsumen pada bulan lalu naik lebih rendah dari perkiraan. Meski demikian, sejumlah analis mengingatkan bahwa data tersebut berpotensi terdistorsi akibat penutupan sebagian pemerintahan yang menghambat pengumpulan data Oktober.

Para trader masih memperkirakan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing dua puluh lima basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) di 2026.

Baca Juga: IPCM Bagikan Dividen Interim Rp4,40 per Saham, Nilainya Capai Rp23,25 Miliar

Namun, analis memperingatkan potensi volatilitas tinggi dalam pasar seiring berlangsungnya triple witching, yaitu berakhirnya secara bersamaan kontrak opsi saham, futures indeks saham dan opsi indeks saham dalam satu hari perdagangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: