Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dekopin dan Puskud Berperan Vital Pastikan Kopdes Jadi Instrumen Utama Bangun Ekonomi Daerah

Dekopin dan Puskud Berperan Vital Pastikan Kopdes Jadi Instrumen Utama Bangun Ekonomi Daerah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menekankan peran penting Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) dalam pengawasan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. 

Sehingga dirinya mengajak kedua lembaga ini untuk membantu Pemerintah dalam memastikan program Kopdes/Kel Merah Putih menjadi instrumen utama pembangunan ekonomi rakyat di daerah.

Baca Juga: Menpar Pastikan Layanan dan Fasilitas Bandara Soetta Siap Hadapi Nataru

Ini disampaikan Menkop dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Kalimantan Tengah, di Aula Jayang Tinggang, Palangkaraya, beberapa waktu lalu.

“Koperasi Desa Merah Putih harus menjadi simbol kemandirian ekonomi. Dekopin dan Puskud punya peran vital dalam memastikan program ini berjalan sesuai tujuan,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (24/12).

Menkop Ferry menekankan pentingnya pengawasan yang dilakukan oleh gerakan koperasi sendiri karena dinilai sinkron dan relavan dalam upaya membangun perekonomian rakyat berbasis koperasi.

Dekopin dan Puskud Kalteng juga dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengakses permodalan, memperkuat rantai pasok, dan meningkatkan daya saing produk lokal. Dengan dukungan kelembagaan yang kuat, koperasi di Kalteng berpeluang menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Terlebih saat ini Provinsi Kalteng memiliki beragam potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan melalui koperasi khususnya Kopdes/Kel Merah Putih seperti perkebunan kelapa sawit, karet, dan rotan. Komoditas ini masih menjadi tulang punggung, sementara sektor pertanian pangan, perikanan, dan kehutanan menyimpan peluang besar untuk pemberdayaan masyarakat desa. 

Selain itu, potensi pariwisata berbasis alam dan budaya Dayak juga dapat digarap melalui koperasi desa sebagai pengelola destinasi wisata lokal. Hal ini menjadi peluang bagi Kopdes dan Dekopinwil serta Puskud di Kalteng untuk menjalin kemitraan dan sinergi agar potensi tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan anggota koperasi.

"Koperasi harus hadir sebagai instrumen utama untuk memastikan potensi tersebut dikelola secara adil, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anggota dan masyarakat luas," katanya.

Kementerian Koperasi (Kemenkop) sendiri terus mendorong penguatan kelembagaan koperasi nasional. Program reformasi total koperasi yang digulirkan pemerintah menekankan pentingnya tata kelola yang transparan, digitalisasi layanan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia koperasi.

“Kita ingin koperasi tidak hanya hadir di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. Dukungan Dekopin dan Puskud adalah bukti nyata bahwa gerakan koperasi masih relevan dan strategis," kata Menkop.

Melalui penguatan kelembagaan, koperasi diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program nasional, termasuk pengembangan ekonomi hijau dan inklusif.

Dekopin dan Puskud Kalteng menegaskan komitmen mereka untuk terus mendampingi koperasi desa, terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi, akses pasar, dan penguatan kelembagaan. "Dengan pengawasan yang kuat dan kelembagaan yang kokoh, kita bisa memastikan koperasi tetap menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi nasional," pungkas Menkop.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: