WE Online, Jakarta - PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia) dan Bank Andara sepakat menjalin kerja sama dalam menyediakan kemudahan akses layanan keuangan bagi nasabah asuransi kesehatan dan kecelakaan mikro atau yang biasa dikenal asuransi mikro.
"AIG telah menawarkan asuransi mikro sejak 2007 di mana Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk produk yang memberikan perlindungan akan kesehatan dan kecelakaan. Kami bangga dapat bermitra dengan Bank Andara memberikan nilai tambah bagi nasabah kami, yaitu menyediakan kemudahan akses dan layanan keuangan mikro di Indonesia," jelas Presiden Direktur dan CEO AIG Indonesia Jon-Paul Jones melalui siaran resminya di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dia menjelaskan asuransi mikro AIG yang ditawarkan ialah asuransi dengan premi mulai dari Rp 100.000 per tahun atau setara dengan Rp 8.500 per bulan.
"Produk ini memiliki perlindungan yang komprehensif seperti rawat inap hingga Rp 100.000/hari (maks 90 hari setahun); pembedahan hingga Rp 2.500.000 per tahun; dan juga santunan kematian akibat kecelakaan dan santunan pendapatan keluarga," jelasnya.
Sementara itu, Bank Andara sendiri dikenal sebagai bank dengan komitmen kuat untuk mengembangkan sektor ekonomi mikro di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan. Bank Andara memberikan akses layanan keuangan yang luas baik secara langsung maupun melalui LKM dan non-LKM secara berkesinambungan kepada masyarakat di Indonesia yang kurang memiliki akses ke sektor keuangan.
"Bagi Bank Andara kerja sama dengan AIG Indonesia merupakan kesempatan yang sangat baik untuk dapat menjalankan visi dan misi kami dalam inklusi keuangan di Indonesia dengan layanan perbankan yang memberikan manfaat lebih kepada nasabah," tukas Direktur Utama Bank Andara Darwin Wibowo.
Sebagaimana diketahui, sektor keuangan mikro di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan sekitar 50.000 lembaga keuangan mikro (LKM) yang melayani lebih dari 40 juta orang. Namun sayangnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya 21,8%.
Sementara itu, indeks literasi keuangan masyarakat berpenghasilan rendah (low income) adalah sebesar 18,71% dan hanya 13% yang memiliki akses ke jasa keuangan formal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement