Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampingi Presiden, Mendag Optimis Daya Saing Perdagangan Meningkat

Warta Ekonomi -

WE Online, Bandung - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan optimis daya saing industri nasional meningkat seiring pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Jika daya saing industri meningkat, maka daya saing produk Indonesia di pasar global akan terus tumbuh dan meningkat.

Penegasan ini disampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit G dan Groundbreaking Proyek-Proyek Pengembangan Geothermal, di Gedung Geothermal Information Center PT Pertamina Geothermal Energy, Kamojang Bandung, Minggu (5/7/2015).

Menurut Rachmat, keberhasilan mengelola sektor energi dipastikan menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Industri menjadi kuat bergantung pada dua power, yaitu electric power dan man-power.

"Produk perdagangan kita akan memiliki daya saing di pasar global bila industrinya berdaya saing. Industri akan berdaya saing jika kedua power tersebut kompetitif," ungkapnya.

Saat ini, kapasitas listrik terpasang nasional adalah 50 ribu MW. Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memproyeksikan penambahan 35 ribu MW hingga 2019.

"Dengan penambahan 35 ribu MW energi elektrifikasi hingga tahun 2019, sebagai prasyarat penting dalam pencapaian target peningkatan ekspor, saya yakin peningkatan eskpor 300% tahun 2019 bukan hanya jadi mimpi belaka, namun betul-betul akan bisa terwujud," kata Mendag Rachmat.

Sebagaimana diketahui, Kemendag dalam program kerjanya mentargetkan peningkatan eskpor nonmigas sebesar 300% selama 5 tahun. Dasar perhitungan target 300% ini yaitu dari sebesar USD 149,9 miliar di tahun 2013, menjadi USD 458,8 miliar pada tahun 2019.

Target ekspor tiga kali lipat di tahun 2019 dapat dicapai jika kondisi tertentu dipenuhi, antara lain jika investasi guna mendukung produktivitas industri nasional meningkat, infrastruktur jalan dan fasilitas logistik mendukung, iklim usaha dalam negeri kondusif, adanya dukungan dari perbankan terhadap pertumbuhan ekspor/industri, terjaminnya pasokan bahan baku, adanya dukungan kebijakan fiskal yang mengapresiasi perusahaan yang melakukan investasi/breakthrough teknologi dan high technology, peningkatan pembinaan penyuluh pertanian terhadap bahan baku, adanya aturan perburuhan yang jelas, serta menjadikan target ekspor sebagai gerakan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: