WE Online, London - Indonesia memperkenalkan olahan kedelai menjadi bahan makanan yang bermutu di kalangan masyarakat Madagaskar dalam acara peringatan HUT ke-10 Hari Gizi Nasional di kota Masindray yang menjadikannya sebagai Desa Gizi.
Menurut data statistik terbaru dari Office National de Nutrition/Kantor Nasional Gizi (ONN) di Desa Masindray, anak di bawah usia lima tahun mengalami kekurangan berat badan mencapai 29 sampai 32 persen akibat kekurangan gizi dan malnutrisi, demikian Staff Pensosbud, KBRI Antananarivo, Rakotondrina Barnabe, Kamis (9/7/2015).
Desa Masindray berjarak 15 km dari pusat Antananarivo, ibu kota Madagaskar. KBRI Antananarivo ikut berpartisipasi pada acara Hari Gizi Nasional Madagaskar atas undangan ONN, untuk mewujudkan konsep Firahalahiana Mandrakizay (Persaudaraan Abadi) terhadap rakyat Malagasy dan guna mencapai proyek pembudidayaan kedelai di Madagaskar, Koordinator ONN, Raobelina Holimalala mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasinya para mitra teknis dan keuangan termasuk Indonesia yang ikut kerja sama mengatasi kekurangan gizi di Madagaskar.
Perwakilan ibu negara Madagaskar menyampaikan pentingnya infrastruktur nyata seperti di Masindray dalam peningkatan status gizi yang diharapkan akan dapat dilaksanakan di seluruh distrik Madagaskar dalam waktu singkat. Infrastruktur gizi sangat penting dibangun, namun lebih penting pendidikan gizi seperti pengolahan produk pertanian menjadi makanan bermutu seperti kedelai, ujarnya.
Perdana Menteri, Bigadir Jend (AU) Jean Ravaelonarivo menyampaikan appresiasi atas proyek percontohan kedelai Indonesia di daerah Vakinankaratra terutama di Antsirabe. Dikatakannya, pembudidayaan kedelai di Madagaskar merupakan dukungan pemerintah Indonesia bagi rakyat Malagasy membantu mengatasi kekurangan gizi.
Selama acara, stand Indonesia menampilkan 10 varietas benih kedelai berkualitas dan display hasil olahan kedelai menjadi makanan bermutu. Kuasa Usaha Tetap Perwakilan RI, Artanto S Wargadinata, menampilkan Wayang Cepot/Bagong di depan undangan dan anak-anak penerima contoh makanan bergizi termasuk dari Indonesia.
Diharapkannya kedelai akan menjadi makanan bermutu dan menduduki peran penting dalam mengatasi malnutrisi di desa Masindray serta proyek pembudidayaan kedelai kerjasama TAKRI dan ONN dapat berhasil di desa Masindray. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement