Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transition Systems Optimis Mampu Pasarkan Produk Mellanox

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Country Manager PT Transition Systems Indonesia Rudy Manurung beharap pihaknya mampu menjual aneka jasa yang ditawarkan Mellanox Technologies kepada pelaku bisnis di Tanah Air.

"Nilai kebutuhan pasar hingga akhir tahun bisa satu sampai dua juta dolar untuk produk Mellanox," paparnya kepada Warta Ekonomi di akhir acara pengenalan Mellanox Technologies di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Rudy menambahkan pihaknya akan menempatkan diri sebagai distributor murni dari Mellanox Technologies. Nantinya Transition Systems akan mengenalkan produk Mellanox ke klien dengan sokongan tenaga pendukung yang memadai.

"Kami lebih kuat di industri telko dan perbankan, tapi kami juga akan mencoba masuk ke sektor government, namun tentunya itu tidak bisa semudah industri telekomunikasi dan perbankan," katanya.

Berdasarkan pengalaman Rudy, banyak sekali costumer membeli barang bukan karena memiliki uang banyak, tapi karena kebutuhan. Hal inilah yang mendorong Transition optimis mampu mengenalkan lebih jauh produk Mellanox ke pelaku bisnis di Tanah Air.

"Bagaimana mereka mendapatkan barang itu kalau tidak ada yang menyampaikan informasi? Jadi, strategi kami adalah dengan datang ke partner potensial. Lalu lakukan training pada pemakai jasa dan kampanye mass media," pungkasnya.

PT Transition Systems merupakan partner yang ditunjuk Mellanox Technologies untuk memasarkan sejumlah produknya di Indonesia. PT Transition Systems sendiri didirikan pada bulan Juni 2005 dan merupakan perwakilan dari Transition Systems Asia. Adapun, Transition Asia dibentuk pada tahun 1999 sebagai distributor untuk IT security, Networking and Unified Communication Solutions dan berkantor pusat di Singapura.

Sebelumnya Channel Sales Director Mellanox Technologies Terence Teo mengatakan pihaknya tidak ingin mengusung konsep me too dalam memenangkan persaingan di industri teknologi.

"Kita tidak menawarkan konsep me too, persainganya ketat. Orang menawarkan misalkan 10 Gb, kita 40 Gb. Kalau menawarkan produk seragam persainganya sengit," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: