WE Online, Jakarta - Berbicara mengenai kebijakan, dengan adanya penetapan kebijakan-kebijakan yang ada kaitannya dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 mengenai Perindustrian, hal inilah yang menjadi penggerak awal dan inisiatif untuk melakukan pengolahan industri dalam negeri dan membangun total supply chain dari industri hulu, primer, sekunder, dan tersier.
Pengembangan industri akan bergerak merambah dari industri primer kemudian masuk ke industri hulu, industri antara dan berlanjut ke industri hilir. Proses pendalaman dan berlanjut hilirisasi ini apabila terintegrasi dari primer hingga tersier akan membentuk industri yang terpadu dan berkelanjutan.
Memang, untuk membangun industri hilir itu membutuhkan investasi yang tinggi. Atau dapat dikatakan high investment, high cost, high risk, dan low return.
Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah sangat penting. Pemerintah harus mengembangkan dengan melihat skala industri secara jangka panjang, atau juga dapat mengajak swasta bergabung dalam rangkaian industri.
Kita dapat melihat beberapa negara Asia lain yang sudah menjalankan dan memulai integrasi industrinya. Kita dapat membandingkan dengan competitor dari negara lain, seperti negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Contohnya Malaysia, Thailand, dll. Negara-negara ini sangat mendukung pengembangan industri dengan kebijakan-kebijakannya yang sangat aktif, mereka juga banyak menawarkan kemudahan-kemudahan bagi investor.
Indonesia sudah memulai dan konsistensi kebijakan dari pemerintah sangat penting. Para pebisnis dan investor sangat melihat kebijakan pemerintah yang berkelanjutan, komprehensif, dan terpadu.
Apabila belajar dari sejumlah negara industri ternyata kebanyakan mereka tidak mempunyai sumber daya alam seperti Indonesia, namun mereka mampu mengembangkan industri hulunya. Jepang, China, dan Korea, termasuk beberapa negara yang lain mampu menggerakkan roda industri dan roda ekonomi dengan mengembangkan industri hulu dan antara.
Indonesia seharusnya bisa dengan pengembangan industri secara terpadu. Pasar yang besar dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta dan sumber bahan baku yang tersedia merupakan modal dasar untuk menggerakan roda industri dari hulu, antara, sampai ke hilir.
Saat ini kita sudah punya roadmap pengembangan industri otomotif, hanya saja yang perlu ditindaklanjuti adalah roadmap tersebut perlu menjadi lebih rinci lagi sehingga lebih mudah implementasinya.
Kesuksesan industri ini tak bisa terwujud tanpa sinergi dari pemerintah dan swasta serta didukung oleh stakeholder lainnya.
Penulis: I Made Dana Tangkas, Ketua Kompartemen Pengembangan Industri Gaikindo dan Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
Sumber: Majalah Warta Ekonomi Edisi 03 Tahun 2016
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement