Transformasi Tempat Kerja Penting bagi Peningkatan Produktivitas

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Studi Microsoft yang melibatkan lingkup bisnis se-Asia Pasifik menunjukkan adanya ekspektasi karyawan terhadap tempat kerja yang masih belum terpenuhi dalam hal produktivitas, kolaborasi, dan inovasi di era mobile-first, cloud-first.

Studi tersebut melibatkan 200 responden Indonesia yang telah memosisikan diri mereka sebagai mobile worker. Hasil dari studi New World of Work mengungkap Indonesia memiliki nilai tertinggi dalam hal karyawan yang bekerja secara mobile. Sayangnya, hanya 29% karyawan bisnis di Indonesia yang merasa telah terfasilitasi oleh tempat kerja mereka untuk menghadapi tantangan dalam era gaya kerja baru (new world of work).

President of Microsoft Asia Pacific Cesar Cernuda mengatakan hasil studi tersebut mengungkap banyak karyawan yang merasa tidak mendapat dukungan untuk bekerja secara mobile dari sisi teknologi, kebijakan perusahaan, maupun tempat kerja. Ia mengatakan karyawan tetap diharuskan hadir di kantor, mengakses informasi dan data penting melalui server internal perusahaan, serta tidak memiliki teknologi yang mendukung kerja kolaborasi jarak jauh.

"Teknologi berperan sebagai kunci utama yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari manapun serta meningkatkan produktivitas, namun terdapat aspek lain seperti budaya organisasi, kebijakan, infrastruktur, peluang kolaborasi atau kemampuan untuk menanggulangi hal-hal yang menghalangi inovasi yang menjadi semakin penting bagi organisasi dalam usahanya untuk lebih kompetitif," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Salah satu pionir e-commerce di Indonesia yang berdiri sejak 1993, Bhinneka.com, telah menerapkan sistem bekerja secara mobile bagi karyawannya sejak lima tahun lalu.

Menurut CEO Bhinneka.com Hendrik Tio, saat ini perusahaan mau tidak mau harus mengikuti kebutuhan karyawan untuk bekerja secara mobile.

"Kami melihat demand dari karyawan saat ini untuk bekerja secara mobile terus meningkat. Sebagai perusahaan, kami harus mendukung keinginan tersebut agar kami tidak kehilangan peluang untuk merekrut talenta yang kreatif serta bisa bersaing di pasar," pungkasnya.