WE Online, Jakarta - Memasuki hari ketiga pelaksanaan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2016, suasana pameran mebel dan kerajinan ini semakin menarik minat para buyers baik dari dalam dan luar negeri.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemasaran dan Promosi Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Tenggono Chuandra Phoa mengatakan hal yang menarik adalah pada hari terakhir pameran, Senin (14/3/2016), publik dapat mengunjungi dan membeli langsung produk-produk display yang bisa dijual on the spot oleh beberapa eksibitor.
"Pada tiga hari pertama pameran, kami memberikan kesempatan kepada buyers untuk mengekplorasi dan berkonsentrasi terhadap produk-produk mebel dan kerajinan yang mereka cari, sedangkan di hari terakhir pameran akan terbuka untuk umum karena kami juga ingin memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat menjelajahi keindahan inovasi, desain, dan kreativitas berbagai produk mebel dan kerajinan terbaik yang ditampilkan di pameran ini," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (14/3/2016).
Tenggono menambahkan bahwa dengan terbukanya pameran ini untuk masyarakat umum maka bisa membantu perluasan informasi kepada masyarakat Indonesia tentang betapa kaya dan indahnya karya mebel dan kerajinan negeri sendiri.
"Dan diharapkan bisa mendorong pengembangan dan peningkatan industri ini di masa depan," ujarnya.
Untuk mempermudah kenyamanan pengunjung umum, imbuhnya, penyelenggara mempersiapkan berbagai fasilitas mulai dari free shuttle bus, taxi counter, ATM center, money changer, luggage depost, cafeteria & lounge, free wifi, medical service, prayer room, serta kids corner.
"Tak hanya fasilitas umum, khusus untuk buyers asing, penyelenggara juga memberikan fasilitas khusus seperti fast track on Immigration line, free accommodation at official hotel, pick up service from/to the airport, VIP Lounge, special liaison officer, international buyers room, airport greeter, airport hospitality desk, media center, serta interpreter service," paparnya.
Sementara itu, Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menjelaskan bahwa untuk pameran B2B berskala internasional ini pihak penyelenggara berupaya untuk mengoptimalkan pemberian layanan kepada para buyers agar mereka merasa hangat dan disambut mulai dari bandara, hotel, hingga selama mengunjungi pameran.
"Kadang ada buyers yang baru pertama kali ke Indonesia dan sangat membutuhkan layanan-layanan pendukung dari kami agar mereka bisa berkonsentrasi selama pameran," jelas Daswar.
Sebut saja layanan penerjemah, tahun ini IFEX menurunkan 12 orang penerjemah dari enam bahasa, Spanyol, Jerman, Perancis, Rusia, Jepang, dan Tiongkok. Untuk tahun ini, layanan penerjemah bahasa Spanyol paling banyak diminati.
"Jika ada buyers yang tidak dapat berbahasa Inggris maka tugas kami memandu mereka selama di pameran baik untuk menjelaskan tentang pameran ini sampai berkomunikasi dengan para pemilik stan untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk-produk yang dipajang, bahkan sampai membantu mereka melakukan negosiasi transaksi," pungkas Wahyudi, Koordinator Penerjemah IFEX 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement