Pendiri Tencent China Sumbangkan Saham Senilai US$2 Miliar untuk Amal
Oleh: ,
WE Online, Jakarta - Pendiri Tencent Holdings Ltd China, Pony Ma, mengatakan bahwa ia berencana untuk menyumbangkan 100 juta saham perusahaan, senilai lebih dari US$ 2 miliar, untuk yayasan amal perusahaan yang merupakan filantropi terbesar di China.
China telah menyusul Amerika Serikat sebagai negara dengan jumlah miliarder paling banyak. Seiring dengan semakin banyaknya orang kaya, filantropi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Ma, yang kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 18,8 miliar, mengatakan bahwa sumbangannya akan digunakan untuk mendukung pengobatan, pendidikan dan lingkungan di China.
"Setelah 10 tahun berpartisipasi dalam kegiatan filantropis, saya merasa memerlukan cara yang lebih efisien dan terorganisir untuk memberikan kembali kepada masyarakat dalam jangka waktu yang lebih panjang," kata Ma seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Janji Ma mungkin adalah yang terbesar kedua di China dan menjadi pertanda baik untuk filantropi di negara tersebut, kata Wei Peiran, peneliti non-resident di Ash Center for Democratic Governance and Innovation Harvard University yang telah mempelajari kegiatan amal di China.
Pada tahun 2014, Jack Ma, pendiri Alibaba Group Holding Ltd dan co-founder, Joe Tsai, berjanji bahwa opsi saham senilai US$ 3 miliar akan digunakan untuk mendirikan yayasan amal.
Dalam upaya memudahkan orang-orang China untuk menyumbangkan uang, serta meningkatkan transparansi untuk menghindari skandal dalam pemberian bantuan, parlemen China mengeluarkan peraturan amal pertama pada bulan Maret.
"China memasuki era baru sebagai bangsa yang dermawan," kata Wei.
Tencent Foundation didirikan pada tahun 2007 dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi amal lainnya, kata perusahaan itu.
Pada tahun 2010, ketika Microsoft co-founder Bill Gates dan rekan miliarder Warren Buffett mengunjungi Beijing untuk mempromosikan filantropi kepada para miliarder China, dan mengirim undangan makan malam kepada 50 orang terkaya China, dilaporkan bahwa banyak yang tidak merespons undangan tersebut karena kekhawatiran jika ditekan untuk mendonasikan harta mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement