Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Targetkan Penetrasi Asuransi di Indonesia 3-5 persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) baru saja meluncurkan tujuh produk standar asuransi mikro. Melalui kegiatan tersebut, OJK menargetkan penetrasi asuransi di Indonesia bisa segera menyusul penetrasi di negara Malaysia atau Filipina, yaitu sekitar 3-5 persen.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliman D Hadad menuturkan penetrasi asuransi di Indonesia saat ini adalah yang terendah di wilayah Asia karena baru mencapai 1,7 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jadi, OJK bersama industri asuransi harus menciptakan kesempatan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memiliki asuransi sehingga asuransi menjadi produk inklusif bukan eksklusif untuk kalangan menengah ke atas.

"Kami harapkan dengan peluncuran produk asuransi standar mikro dan mikro syariah ini dapat memacu penetrasi asuransi kita hingga sebesar 3-5 persen dan menyamai negara tetangga, seperti Malaysia dan Filipina," ujar dia dalam acara Pasar Asuransi Mikro Indonesia di Bogor, belum lama ini.

Produk standar asuransi mikro, jelas Muliaman, bukan suatu program sosial. Sebaliknya, ini adalah kesempatan komersial yang dapat berkembang seperti di negara-negara lain. Untuk itu, edukasi kepada masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah sangat diperlukan.

"Asuransi mikro itu bukan bisnis sampingan, ini potensial. Mudah-mudahan ini memberikan dua manfaat, menyejahterakan masyarakat dan memberikan ruang bertumbuh bagi industri," jelas dia.

Pada kesempatan sama Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani memaparkan bahwa dari 140 perusahaan asuransi hanya ada 20 persen atau 30 perusahaan yang menjual 60 produk asuransi mikro. Sementara, jumlah pemegang polis asuransi mikro sebanyak 5,8 juta orang.

"Padahal, pemegang asuransi nonmikro individu maupun kumpulan jika digabungkan sekitar 50 juta. Jadi, sebenarnya potensi asuransi mikro tumbuh di Indonesia besar sekali," ungkap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: