WE Online, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari berpendapat peluang Partai Demokrat (PD) untuk mengajukan calon presiden (Capres) sudah tertutup. Hal paling realistis bagi Demokrat hanyalah memajukan calon wakil presiden (Cawapres).
Menurut Qodari, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Pemilihan Presiden (Pilpres) Nomor 42 Tahun 2008 ditentukan syarat normatif untuk mengajukan capres sebesar 25% suara atau 20% kursi. Namun, raihan suara PD versi hitung cepat (quick count) hanya sekitar 9% pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 beberapa waktu lalu.
"Kelihatannya, dari hitungan kursi, berat satu partai bisa maju sendiri. Kalau dari suara jelas tidak ada partai yang bisa maju sendiri. Jadi, memang perlu koalisi," kata Qodari dalam diskusi Polemik "Tiki-Taka Koalisi" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2014).
Untuk menghidupkan kembali peluang PD memajukan capres, Qodari melihat Demokrat dapat berkoalisi dengan dua partai menengah.
"Namun, kesulitannya (adalah) siapa yang bisa dimajukan Demokrat? Tidak satu pun peserta Konvensi Partai Demokrat bisa menjadi calon presiden. Jadi, mungkin Susilo Bambang Yudhoyono (SY) sebagai Ketua Umum (PD) akan realisitis untuk memajukan wakil saja," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sekaligus peserta Konvensi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai konvensi PD sebaiknya dihentikan. Marzuki mengatakan Demokrat hanya menempati posisi 4 dari 12 parpol peserta pemilu. Perolehan suaranya jauh dari target partai, yaitu 15% agar bisa mengajukan calon presiden hasil konvensi.
(Boyke P. Siregar)
Foto: BS
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement