OJK-BI Dorong Perbankan Nasional Ekspansi ke Luar Negeri

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung masuknya bank Tanah Air untuk ekspansi ke mancanegara. Regulator menilai permodalan perbankan nasional saat ini memungkinkan untuk melebarkan sayapnya ke negara tetangga.

Menurut data OJK, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) industri perbankan meningkat, yaitu dari 18,59% pada akhir tahun lalu menjadi 19,51% pada paruh pertama tahun ini.

Tidak hanya itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan rasio modal inti (Tier I) pada periode yang sama juga tercatat naik menjadi 17,79%.

"Ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik untuk mendukung rencana ekspansi perbankan," ujarnya saat menghadiri acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014, akhir pekan lalu.

Selain melihat permodalan perbankan nasional, OJK juga berupaya melakukan diplomasi kepada otoritas keuangan di luar negeri. Salah satunya melalui MoU antara OJK dengan otoritas keuangan Korea Selatan.

Menanggapi hal ini, Head of International Senior Vice President PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) A Firman Wibowo mengatakan bahwa dengan adanya kerja sama antara OJK dan otoritas keuangan Korea itu akan memudahkan perbankan Indonesia ekspansi ke negeri ginseng tersebut.

"Kami masih menunggu MoU OJK dengan otoritas keuangan Korea. Ini merupakan bentuk reciprocal business antara Indonesia dan Korea. Sangat bagus karena masuknya perbankan Indonesia ke Korea didukung oleh otoritas kita," ujarnya.

Dengan kerja sama tersebut, dia mengharapkan proses perizinan tidak akan rumit karena sudah ada kesepakatan di tingkat otoritas. Dia mengatakan bahwa secara potensi, BNI menilai pasar Korea Selatan sangat menjanjikan karena ada sekitar 100.000 lebih orang Indonesia yang bekerja dan menempuh pendidikan di sekitar Seoul, Busan, dan Ansan.

Sementara itu, di tempat terpisah, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo juga mengatakan akan mendukung langkah OJK dalam mendorong perbankan tanah air untuk ekspansi ke luar negeri. Pihaknya juga bakal membuka jalur diplomasi dan diskusi dengan otoritas perbankan negara tujuan. Langkah ini untuk memuluskan rencana ekspansi bisnis yang akan dilakukan perbankan tanah air.

"Kami akan bicara dengan mitra bank sentral di negara-negara yang diminati untuk perbankan Indonesia mengembangkan diri ke sana dan kita harapkan kita akan memperoleh sambutan yang baik di negara-negara itu," tutur Agus.