WE Online, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Joko Widodo (Jokowi) melanggar janjinya sendiri untuk membentuk kabinet ahli dan kabinet ramping seperti yang selalu diucapkannya pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu.
Seperti diketahui, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla telah memutuskan struktur kabinet untuk pemerintahan 2014-2019. Pasangan itu mempertahankan struktur kabinet yang berjumlah 34 kementerian. Dari jumlah itu, 16 orang profesional dari partai politik dan 18 orang dari kalangan profesional murni non-partai politik (parpol).
Lebih lanjut, Fadli melihat penyebutan istilah "profesional parpol" adalah satu cara Jokowi untuk mengelabui rakyat karena sebetulnya ini upaya agar nanti tidak dibilang melanggar dari yang dijanjikan waktu kampanye.
"Ini adalah bagian logika dari bagi-bagi kekuasaan yang seharusnya dalam politik wajar saja, tetapi seharusnya diakui sehingga masyarakat tidak terkecoh janji-janji politik ketika itu," kata Fadli di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Terkait putusan jumlah 34 kementerian, Fadli menilai Jokowi juga tidak dapat menempati janjinya untuk membentuk kabinet ramping.
"Waktu kampanye kan selalu menjanjikan kabinet ahli. Artinya, semua yang akan duduk adalah orang-orang ahli di bidang masing-masing. Kabinet ramping logikanya adalah kurang dari 34 baru namanya ramping. Kalau 34 berarti namanya sama saja dengan sekarang," tegas Fadli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement