Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP akan Rekrut 2.400 Tenaga Ahli untuk Kelola Kawasan Konservasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana akan merekrut 2.400 personel tenaga ahli untuk mengelola 76 kawasan konservasi perairan Indonesia.

"Langkah ini merupakan salah satu konsistensi KKP dalam mewujudkan 20 juta hektar kawasan konservasi perairan tahun 2020," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo usai membuka Lokakarya Pelatihan Internasional Pengelola Kawasan Konservasi Perairan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa (16/9/2014).

Menurut dia, penyiapan sumber daya manusia itu dilakukan salah satunya melalui pelatihan internasional perlindungan kawasan perairan. Tercatat, ratusan praktisi konservasi laut berpartisipasi dalam pelatihan tersebut yang berasal dari Amerika Serikat, Kamboja, Vietnam, Kepulauan Solomon, dan Belanda.

Sedangkan, pelatihan ini difasilitasi oleh pelatih dari Indonesia dengan dukungan beberapa negara termasuk Swiss, Inggris, Kolombia, dan Jerman yang berafiliasi dengan lembaga di bidang konservasi laut dunia. Pelatihan internasional itu digelar di dalam kapal Madidihang-03 yang bersandar di Pelabuhan Benoa Denpasar mulai 16-19 September 2014.

Sharif mengharapkan pelatihan tersebut mendorong penerapan good governance secara lebih luas, khususnya melalui peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan. Sejalan dengan hal itu, KKP telah menerbitkan standar kompetensi kerja khusus (SK3) perencanaan pengelolaan kawasan konservasi perairan yang partisipatif.

SK3 itu memuat beberapa indikator utama yang terdiri dari kemampuan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja profesional yang terlibat dalam proses penyusunan rencana pengolahan.

Selain memacu kualitas dan kapasitas SDM, KKP juga mengedepankan empat langkah strategis dalam mengelola kawasan konservasi perairan, yakni penerapan prinsip tata kelola pengembangan kawasan konservasi perairan dan penerapan blue economy di kawasan konservasi. Langkah lainnya menyangkut penerapan good governance dan pengelolaan pesisir terpadu.

"Melalui pengelolaan kawasan perairan konservasi secara efektif dapat menjamin keberlanjutan kegiatan ekonomi masyarakat yang bertumpu pada sumber daya ikan dan jasa lingkungan perairan," ujar Sharif. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: