Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Berkomitmen Perkuat dan Dukung UKM

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Tidak hanya di Indonesia, usaha kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang di dunia juga mampu menjadi tulang punggung perekonomian negara. UKM dinilai perkasa karena menyerap 2/3 angkatan kerja. Bahkan, di negara tertinggal UKM mampu berkontribusi 80% terhadap tenaga kerja dan menjadi kunci pertumbuhan suatu negara.

Data yang dilansir International Trade Center (ITC) ini makin meyakinkan Kementerian Perdagangan dalam menguatkan peran UKM. Organisasi ini menjadi penyelenggara World Export Development Forum (WEDF) yang dibentuk atas mandat dari World Trade Organization (WTO) dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN), UKM diajak untuk terlibat secara aktif dalam WEDF 2014 yang dihelat di Kigali, Rwanda, pada 15-17 September 2014. Tema pertemuan ini menantang UKM agar lebih kreatif, yakni SMEs: Creating Jobs Through Trade.

"Peran penting inilah yang membuat Kemendag berkomitmen untuk memperkuat dan mendukung UKM hingga memiliki rantai perdagangan di tingkat global," tegas Dirjen PEN Nus Nuzulia Ishak.

Keterlibatan UKM dalam perdagangan regional dan global pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup banyak orang di penjuru dunia.

"Cara ini juga mampu mengurangi pengangguran dan upaya pengentasan kemiskinan yang selama ini diterapkan oleh pemerintah," ujarnya.

ITC memprediksi UKM akan menjadi sumber utama penyerapan tenaga kerja bagi 500 juta orang, baik laki-laki dan perempuan, yang tergabung dalam pasar tenaga kerja global pada 2030. Berdasarkan hal tersebut, WEDF 2014 diselenggarakan sebagai ajang bertukar pengalaman negara-negara dalam mengembangkan UKM dan mendiskusikan tantangan-tantangan yang dihadapi serta solusinya.

"Daya saing UKM merupakan faktor penentu dalam merespons peluang dan tantangan pasar global yang terus berevolusi," tambahnya.

Dirjen Nus menyampaikan Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 4,1% untuk 2014. Target ke pasar ekspor utama sebesar 4%-5% dan prospective markets sebesar 6,5%-7,5%.

"Partisipasi kita pada WEDF 2014 di Rwanda ini tidak hanya untuk berkontribusi terhadap upaya internasional dalam mendorong peran UKM dalam perdagangan global, tetapi juga memanfaatkan forum ini sebagai momentum untuk memperoleh informasi peluang pasar dan memperluas jejaring bisnis di kawasan Afrika yang perekonomiannya diprediksi tumbuh sebesar 6% tahun ini," jelas Nus.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan tuan rumah penyelenggara WEDF 2012 yang mengedepankan gagasan peningkatan perdagangan inklusif melalui south-south cooperation. Selain itu, setiap tahun Ditjen PEN aktif terlibat dalam sidang tahunan ITC yang diadakan di Jenewa, Swiss.

Di acara ini Staf Ahli Bidang Diplomasi Perdagangan Sondang Anggraini dan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Dody Edward hadir memberi penjelasan soal cara Indonesia membangun sektor perdagangan jasa yang berkontribusi terhadap pertumbuhan UKM dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Dalam sesi sustainable standards tersebut, Dody Edward menegaskan bahwa UKM merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia dan salah satu sumber pemberdayaan perempuan. Pelibatan UKM dalam forum-forum perdagangan global harus terus dijalin secara berkesinambungan.

"Kemendag terus-menerus memberikan dukungan dan kontribusi terhadap upaya kerja sama internasional yang bertujuan meningkatkan partisipasi negara-negara berkembang dalam perdagangan regional maupun global guna menciptakan fair trade," tutur Dody.

Dody menambahkan bahwa Ditjen PEN akan terus berupaya untuk meningkatkan kemitraan yang telah terjalin dengan ITC, CBI, SIPPO, dan organisasi internasional lainnya dengan tujuan mendorong ekpsor UKM baik melalui diversifikasi produk maupun diversifikasi pasar tujuan ekspor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: