Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mandiri: Kenaikan BBM Tidak Tingkatkan Risiko Kredit

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan pemerintah tidak akan banyak meningkatkan risiko kredit perbankan.

Budi mengatakan kenaikan harga BBM akan memengaruhi kenaikan inflasi sekitar 2-2,2 persen yang kemudian juga dapat menyebabkan suku bunga acuan (BI rate) juga ikut naik.

"Nah, dengan naiknya bunga acuan 25 basis poin, kami sih tidak melihat akan ada risiko kredit yang meningkat banyak," ujar Budi di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Menurut Budi, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi maka secara otomatis kredit konsumsi pertumbuhannya tidak akan secepat tahun-tahun sebelumnya karena menurunnya permintaan.

"Karena pengaruh BBM akan memiliki ekses cash yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang sebelumnya karena harga barang-barang akan naik," ujar Budi.

Ia menuturkan pihaknya sendiri belum menghitung seberapa besar perlambatan kredit konsumsi perseroan akibat kenaikan harga BBM, namun akan dimasukkan dalam rencana bisnis bank (RBB) pada November mendatang.

Perlambatan kredit sendiri, lanjut Budi, akan mulai terlihat pada kuartal I-2015 mendatang dan akan membaik kembali setidaknya setelah satu tahun di mana efek tahunannya akan turun kembali.

"Pengalaman kami (dampak kenaikan BBM) memang banyaknya di kredit konsumsi. Nanti kemudian transportasi berkurang sedikit. Secara keseluruhan nanti semuanya akan kena karena akan lebih melambat disebabkan jumlah uang yang dimiliki masyarakat yang menjadi purchasing power-nya berkurang. Padahal, harus dipakai karena harga-harga naik," ujar Budi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: