Medrial Alamsyah: Jejaring Sosial Pengaruhi Kebijakan Publik

WE Online, Jakarta - Direktur Eksekutif Study for Indonesia Goverment Indepth (SIGI) Medrial Alamsyah membenarkan besarnya pengaruh perkembangan dunia digital, khususnya jejaring sosial terhadap kebijakan publik. Menurutnya, jejaring sosial amat efektif untuk menekan pemerintah dan pengambil keputusan lainnya. Apalagi, jika hal tersebut dilakukan dengan sistematis.

"Jelas pengaruhnya besar terhadap kebijakan publik, kasus Prita vs RS Omni International beberapa tahun lalu adalah yang paling fenomenal, membuat orang meninjau ulang UU ITE. Banyak kasus lain dalam skala beragam. Jejaring sosial amat sangat efektif untuk menekan pemerintah dan pengambil keputusan lainnya dalam membuat kebijakan publik. Apalagi, apabila dilakukan dengan sistematis," urainya melalui keterangan tertulis kepada Warta Ekonomi, Jumat (31/7/2015).

Ditambahkanya, layanan jejaring sosial semakin menguatkan gerakan civil society. Pasalnya, pegiat civil society bisa melakukan advokasi dengan biaya lebih murah dan efektivitas lebih tinggi. Kendati begitu, jejaring sosial turut mengurangi kualitas dari aksi masyarakat sipil.

"Jejaring sosial memperkuat civil society. Semua orang bisa bicara apa saja (ekses jejaring sosial) memang bisa jadi ganjalan, baik terhadap efektivitas pengaruh terhadap, maupun kualitas, kebijakan publik," ungkap pengamat asal Talawi, Sawahlunto itu.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini masyarakat Papua melayangkan petisi terhadap Telkomsel lantaran mahalnya tarif internet di wilayah timur Indonesia. Adapun, petisi tersebut disalurkan melalui situs change.org. Dampak dari petisi ini menyebabkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memanggil jajaran petinggi Telkomsel.