Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Furnitur Tumbuh 7%, Atdag Seoul Gencar Promosi

Warta Ekonomi -

WE Online, Seoul - Dalam lima tahun terakhir, ekspor produk furnitur Indonesia ke Korea Selatan tumbuh sekitar 7%. Pada 2010, ekspor furnitur berada pada posisi USD 543 juta dan pada 2015 ini naik menjadi USD 729 juta. Pertumbuhan ekspor ini dimanfaatkan Atase Perdagangan (Atdag) Indonesia di Seoul, Korea Selatan, untuk menggencarkan promosi.

Atdag Seoul menggandeng ASEAN Korea Center (AKC) untuk memfasilitasi pelaku usaha furnitur Indonesia berpartisipasi pada pameran berlabel Korea International Furniture & Interior Fair (KOFURN) 2015 ini di International Exhibition Center (KINTEX) Seoul, baru-baru ini. Produk-produk furnitur Indonesia bersaing dengan 300 produk furnitur dari Korea dan berbagai belahan dunia.

Saat ini, pasar furnitur Korea dikuasai produk dari Tiongkok dan Vietnam dengan masing-masing pangsa sebesar 62% dan 13%. Sementara pangsa produk Indonesia sendiri baru sebesar 6% atau senilai USD 42 juta.

"Kita tetap optimis, apalagi melihat desain produk yang menarik, pangsa produk kita akan makin meningkat. Produk kita punya daya saing global," tutur Atdag Seoul Aksamil Khair.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan John A. Prasetio juga optimis bahwa keikutsertaan perusahaan Indonesia pada pameran ini akan menciptakan peluang kerja sama antara pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha Korea Selatan.

"Dengan memanfaatkan peluang ini, diharapkan produk furnitur Indonesia di Korea akan lebih dikenal secara luas dan pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Korea," tutur John.

Pada pameran ini, booth Indonesia menempati area seluas 80 m2 yang diisi oleh empat perusahaan yaitu PT Rois Home Design yang menampilkan produk furnitur dari rotan dan kayu. Juga CV Yudhistira, PT Yogya Indo Global, PT Wirasindo Santakarya (Wisanka) yang menampilkan produk furnitur berbahan kayu. Masing-masing perusahaan mempunyai desain, kekuatan, serta daya tarik tersendiri.

Setelah wabah MERS, pemerintah Korea Selatan melakukan upaya besar-besaran untuk memulihkan kondisi perekonomiannya. Chairman of Korea Federation of Furniture Industry Cooperation yang membuka pameran ini memberi harapan agar masyarakat Korea Selatan dapat melakukan aktivitas ekonominya secara normal kembali.

Dengan jumlah penduduk sebesar 50 juta jiwa dan pendapatan per kapita sebesar USD 33.200, Korea Selatan merupakan pangsa pasar penting bagi produk furnitur Indonesia. Apalagi produk-produk Indonesia sudah dikenal memiliki rekam jejak ramah lingkungan dengan keluarnya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). KOFURN ke-26 ini merupakan pameran internasional yang diadakan setiap tahun. Pameran ini berhasil menyedot sebanyak ±40 ribu pengunjung pada 2014 lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: