HIPMI Siapkan Strategi Jadi Pengusaha Kelas Dunia

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menyiapkan tiga strategi besar menuju Hipmi berkelas dunia.

"Terminologi bersama Hipmi menjadi pengusaha kelas dunia ini merupakan suatu cara pandang baru terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi," kata Anggota Dewan Kehormatan Hipmi DIY Pitoyo Hadi Santoso, di Yogyakarta, Sabtu (15/10/2016).

Tujuannya, kata dia, untuk membuat globalisasi berlangsung secara masif dan meniadakan batas-batas wilayah dan negara. Untuk menjadikan anggota Hipmi sebagai pengusaha kelas dunia, paling tidak dibutuhkan tiga strategi utama.

Pertama, katanya, memiliki konsep yang bisa diartikan sebagai ide dan ilmu pengetahuan terbaru dan terbaik. Kedua, memiliki kompetensi yaitu kemampuan untuk mencapai standar tertinggi dimanapun, jelas dia. Ketiga, lanjut dia, memiliki koneksi berupa hubungan terbaik, mempunyai akses untuk semua sumber daya di organisasi dan manusia dimanapun berada.

"Ketiga strategi diatas dapat dikembangkan menjadi entrepreneurial, learning oriented, dan collaborative. Selanjutnya perlu didesain tempat /badan/lembaga terbaik bagi kompetisi dunia, apakah nantinya menjadi thinkers, makers atau traders atau bahkan ketiga-tiganya," terang Santoso.

Selain itu tambahnya, sukses dipasar global tidak hanya memiliki standar tinggi dalam berkompetisi. Namun juga hubungan yang baik, jaringan luas dalam pasar global dan semua hal yang dapat membangun kekuatan lokal, katanya.

Ia menambahkan, upaya menuju target besar itu sangat memerlukan intervensi pemerintah dalam memberikan payung hukum.

"Dan sebagai regulator yang membentuk badan koordinasi penanaman modal daerah (BKPMD) hasil kolaborasi antara swasta, Hipmi, akademisi, dan pemerintah. Intinya, Hipmi DIY segera mewujud sebagai pengusaha kelas dunia dengan tiga strategi ini," jelas dia. Ant.