Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Setahun Berjalan, MEA Belum Memberikan Dampak Signifikan

Selama Setahun Berjalan, MEA Belum Memberikan Dampak Signifikan Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah berjalan selama setahun terakhir, bisa membuka potensi ekonomi Indonesia dalam bidang perdagangan maupun investasi.

"Untuk itu, Indonesia dengan negara ASEAN lainnya, perlu lebih erat lagi dalam membangun kerja sama guna meningkatkan konektivitas infrastruktur antarnegara dan menjamin mobilitas tenaga kerja yang makin terbuka," kata Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Maxensius Tri Sambodo di Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Maxensius menjelaskan, dari sisi perdagangan, dampak dari MEA belum terasa, karena porsi ekspor Indonesia ke negara ASEAN pada 2015 ke 2016 hanya mengalami kenaikan dua persen, yaitu dari 20 persen ke 22 persen dari total ekspor nonmigas.

"MEA belum memberikan dampak signifikan. Bisa kita lihat ekspor kita cuma naik dua persen dan impor tidak berubah banyak. Hal ini terjadi karena memang mitra kita di ASEAN sedang melakukan konsolidasi ekonomi dan politik, seperti Filipina, Thailand dan Malaysia," tuturnya.

Namun, posisi Indonesia yang saat ini mengalami surplus perdagangan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya merupakan potensi untuk meningkatkan kinerja ekspor impor, apalagi saat ini terjadi perlemahan permintaan karena perekonomian global yang melambat.

"Posisi Indonesia yang surplus, menunjukkan Indonesia masih memiliki potensi besar untuk melakukan penetrasi dan diversifikasi pasar di ASEAN," ujar Maxensius.

Dari sisi investasi, Indonesia bisa mendorong proporsi dan memanfaatkan peluang investasi ke kawasan ASEAN lainnya, seperti yang telah dilakukan ke Vietnam, melalui pembangunan pabrik semen maupun sektor properti.

"Kita diminta tidak hanya menunggu masuknya aliran barang dan jasa dari negara lain, tapi juga harus proaktif membangun komunitas masyarakat ASEAN dengan mengembangkan investasi kita. Dengan demikian mobilitas maupun konektivitas akan semakin baik," imbuhnya.

Maxensius menambahkan investasi yang berpotensi berkembang di masa depan untuk kawasan ASEAN adalah industri manufaktur serta sektor keuangan maupun transportasi, tidak hanya di sektor primer yang selama ini lebih mendominasi.

Secara keseluruhan, upaya mendorong investasi Indonesia ke kawasan ASEAN sangat penting untuk meningkatkan potensi ekonomi nasional, apalagi kegiatan investasi dari negara Asia Tenggara ke Indonesia sudah diatas 50 persen, terutama dari Singapura. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: