Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkop UKM: LOTTE Jangan Buka Gerai Hingga ke Desa

Menkop UKM: LOTTE Jangan Buka Gerai Hingga ke Desa Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mengapresiasi langkah kerja sama strategis yang dilakukan ritel modern LOTTE Grosir dengan beberapa koperasi di sektor distribusi produk berkualitas di pasar-pasar lokal.

"Saya tidak mau LOTTE membuka gerai hingga ke desa-desa, karena hal itu akan mematikan warung-warung ritel milik rakyat. Tentu saja warung-warung itu tidak akan mampu bersaing dengan usaha besar. Saya apreasiasi LOTTE Grosir yang mensuplai produk ke warung-warung dengan harga pabrik", kata Puspayoga pada acara kerja sama retail Koperasi dan UKM dengan LOTTE Grosir di Jakarta, Senin (17/7/2017).

Tujuan kerja sama tersebut untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha KUKM. Beberapa koperasi yang melakukan kerja sama tersebut adalah Koperasi Primer Abdi Bahari, Koperasi Universitas Mercu Buana, Koperasi Mata Hati Srikandi, Koperasi Krama Bali, dan Konsorsium Usaha Koperasi Karawang.

Acara yang dihadiri oleh Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta dan Dirut LLP Ahmad Zabadi, Menkop Puspayoga mendukung langkah LOTTE Grosir yang juga melakukan proses pendampingan bagi warung-warung milik rakyat. "Pendampingan itu sangat penting, karena bisa mengarahkan warung-warung milik rakyat untuk menjual barang yang dibutuhkan masyarakat konsumennya. Jadi, para warung akan mengisi warungnya dengan barang yang memang laku untuk dijual," imbuh Puspayoga lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional LOTTE Grosir, Komaruzaman menambahkan bahwa pihaknya akan mengajarkan manajemen pengeloaan ritel yang baik dan benar kepada koperasi yang menjadi mitra usahanya. "Jadi, kita menggandeng koperasi tak hanya kerja sama di bidang distribusi barang saja, melainkan juga pendampingan dan pelatihan," kata Komaruzaman.

Menurut Komaruzaman, usaha ritel koperasi itu sudah memiliki customer base sebagai target pasarnya. "Bayangkan saja, jumlah anggota koperasi itu bisa sekaligus sebagai konsumen. Dengan dasar itu, bila bisnis ritel koperasi fokus saja pada apa yang dibutuhkan anggotanya, maka bisnis ritel koperasi akan bisa maju pesat. Koperasi harus melakukan survei ke anggotanya untuk mengetahui apa yang dibutuhkannya. Selain itu, koperasi juga harus bisa meningkatkan pelayanannya. Apalagi, saat ini kita sudah masuk ke zaman digital, bisnis e-commerce," tukas Komaruzaman.

Pasalnya, di tengah persaingan ketat di bisnis ritel, pelaku usaha ritel termasuk koperasi harus meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: