Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Freeport Genjot Pertanian dan Perikanan Masyarakat Lokal (2)

Freeport Genjot Pertanian dan Perikanan Masyarakat Lokal (2) Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Timika -

Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr mengatakan persoalan terberat yang dihadapi oleh masyarakat Papua dewasa ini yaitu kemiskinan mental.

Ia mengatakan, dewasa ini masyarakat Papua dihadapkan dengan banyak kemudahan mendapatkan uang, tetapi mereka tetap hidup miskin di atas kekayaan alam negerinya yang sangat melimpah.

"Kemiskinan yang paling berat di Papua yaitu kemiskinan mental. Masyarakat tidak memiliki budaya dan etos kerja untuk melipatgandakan apa yang dipunyai menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Apalagi di Timika, banyak kemudahan untuk mendapatkan uang. Ada dana Otsus, ada dana desa, ada dana Ombas, ada bantuan dari PT Freeport, ada bantuan dari LPMAK (Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro) dan lain-lain, tapi mengapa masyarakat tetap saja miskin," ujarnya.

Menurut Uskup Saklil, semua pihak baik pemerintah, gereja, PT Freeport dan lembaga-lembaga yang ada sudah melakukan banyak hal untuk mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat lokal, namun hasilnya tetap sama karena karakter masyarakat yang tidak mau berubah.

"Apalagi masyarakat saya Suku Kamoro, mereka tidak akan kaya karena kelakuan tidak berubah. Begitu dapat uang, hanya dihabiskan untuk minum alkohol. Jadi, persoalan kita ada di situ. Bagaimana kita bisa membangun karakter masyarakat agar mereka bisa mandiri dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Kita bisa buat segala macam program, tapi yang paling pentig tujuan akhirnya yaitu mengubah karakter dan mentalitas masyarakat," pesan Uskup Saklil.

Saat peluncuran program ekonomi kepada masyarakat delapan kampung di wilayah pesisir Mimika bertempat di Rumah Transit Bobaigo Keuskupan Timika, Kamis (27/7), PT Freeport menyerahkan bantuan 1.000 paket sarana produksi berupa jaring, cool box dan alat timbang ikan.

PT Freeport juga menyerahkan lima unit kendaraan bus untuk mengangkut masyarakat dan pabrik es balok untuk pengawetan ikan kepada Koperasi Maria Bintang Laut Keuskupan Timika yang akan digunakan untuk menunjang program perikanan di wilayah pesisir Mimika. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: