WE Online, Jakarta - Tim Cook dilaporkan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Pertemuan tersebut dimanfaatkan Cook untuk menyampaikan rencananya terkait masa depan Apple di India, demikian dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Tahun depan India diprediksi akan menjadi pasar smartphone terbesar di dunia mengalahkan pasar Amerika Serikat. Namun, pendapatan penduduk India sebesar US$ 3,10 per hari, menjadikan produsen perangkat komunikasi harus lebih pintar dalam menentukan harga.
Sementara itu, sebanyak 70 persen smartphone dengan harga dibawah US$ 150 terjual di India pada tahun lalu. Sedangkan pangsa pasar Apple di India yang baru mencapai 2 persen, telah mengalami peningkatan? penjualan iPhone sebesar 56 persen pada tahun lalu.
Salah satu pendorong peningkatan penjualan iPhone di India pada kuartal lalu salah satunya berkat iPhone 5c yang dibanderol seharaga US$ 300 di India. Ponsel tersebut merupakan perangkat terlaris Apple di India.
Ini adalah kunjungan pertama Cook ke India. Ia datang dengan membawa ?misi? besar Apple. Cook dan Modi membahas program khusus bertajuk "Make in India", sebuah program inisiatif untuk memotivasi perusahaan lokal dan global memproduksi produk mereka di India.
Cook dilaporkan akan mengunjungi beberapa kota besar di India dan menyampaikan rencana Apple untuk melebarkan bisnisnya di Tanah Hindustan.
Di sela-sela kegiatannya nanti, Cook juga akan mengumumkan program startup accelerator, dan juga pembukaan tiga Apple Store resmi dalam waktu dekat. Tak hanya itu, ia juga menawarkan lowongan kerja Maps Engineers dan Sales Consultants bagi masyarakat India.
Namun pada kenyataanya, kiprah bisnis Apple di India tidak terlalu mulus. Setengah dari populasi warga India bahkan tidak tahu tentang produk Apple, khususnya iPhone. Merujuk pada riset Morgan Stanley, brand Apple di India masih sangat lemah. Diduga, faktor distribusi dan strategi pemasaran merupakan penyebab utama hal tersebut.
"Hampir setengah dari responden yang kami survei tidak tahu apa itu iPhone, iPad, dan bahkan Apple," kata Kate Huberty, Managing Director Morgan Stanley.
Sementara itu, Foxcon yang merupakan salah satu produsen yang bekerja sama untuk memproduksi iPhone, tengah dalam proses diskusi terkait kesepakatan pembangunan pabrik di wilayah India.
Selain itu, Apple juga telah mendaftarkan surat izin untuk menjual iPhone bekas di India, sebagai upayanya menjangkau pasar dengan konsumen beranggaran terbatas, namun menurut kabar yang beredar, permohonan izin Apple ini ditolak.
Pemerintah India beralasan bahwa ketersediaan iPhone refurbished dengan harga murah bisa jadi meningkatkan limbah pembuangan elektronik alias e-waste.
Selain itu, India juga sedang gencar menyuarakan gerakan pemakaian produk lokal atau Made-in-India. Jika iPhone murah dipasarkan di India, pemerintah khawatir masyarakat akan enggan membeli produk lokal. Beberapa pihak pemerintah menyebut India tidak akan menggunakan perangkat elektronik buatan luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: