WE Online, Jakarta - Sony telah memprediksi pertumbuhan laba lebih lemah dari perkiraan setelah gempa bumi pada bulan April yang menghentikan produksi di pabrik manufaktur utama.
Mengutip BBC di Jakarta, Kamis (26/5/2016), raksasa teknologi Jepang tersebut memperkirakan akan terjadi kenaikan laba operasi sebesar 2 persen menjadi 300 miliar yen (US$ 2.75 miliar) untuk tahun yang berakhir hingga Maret 2017. Namun, angka tersebut masih berada jauh di bawah perkiraan analis sekitar 409 miliar yen.
Sony memperkirakan dampak gempa akan memangkas keuntungan pada divisi sensor gambar dan kamera digital sekitar 105 miliar yen.
Sony telah menunda proyeksi keuangannya sekitar satu bulan untuk menilai dampak dari gempa bumi di kota Kumamoto. Pabrik Kumamoto merupakan satu dari lima pabrik yang membuat sensor gambar untuk smartphone Sony.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: