Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi, Peluncuran Satelit BRIsat Ditunda

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peluncuran satelit perbankan pertama di dunia milik PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), BRIsat, kembali ditunda menjadi Minggu (19/6/2016) dini hari waktu Indonesia, dari jadwal semula pada Sabtu (18/6/2016) dini hari.

        Penundaan peluncuran BRIsat hari ini karena tingginya tekanan angin di lokasi peluncuran di Bandar Antariksa Guyana di Kourou, French Guyana, Amerika Selatan, demikian keterangan resmi Arianespace, perusahaan roket peluncur yang akan membawa BRIsat, disampaikan ke Kantor Pusat BRI di Jakarta, Sabtu dini hari.

        BRI di Jakarta pada Sabtu dini hari ini menggelar "Nonton Bareng" peluncuran BRIsat yang juga diselingi sahur bersama. Gelaran "Nonton Bareng" itu dihadiri Wakil Direktur Utama BRI Sunarso, Direktur Komersial BRI Donsuwan Simatupang, Direktur Bisnis dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) BRI Mohammad Irfan, dan Komisaris Utama BRI Mustopa Abu Bakar.

        BRIsat sedianya pada Sabtu dini hari ini akan dibawa ke orbit dengan nomor peluncuran VA 230 menggunakan roket peluncur Ariane 5 dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou. Setelah dibawa oleh roket peluncur Ariane 5, satelit dengan 45 transponder tersebut, akan dilepaskan di angkasa dan memulai proses menuju slot orbit yang membutuhkan waktu maksimal 20 hari.

        Setelah BRIsat menemukan orbitnya, perusahaan manufaktur BRIsat, asal Amerika Serikat, Space System/Local (SSL), akan menyerahkan secara resmi satelit tersebut ke BRI untuk dioperasikan langsung oleh ahli Teknologi Informasi BRI. BRIsat sebelum rencana peluncuran pada Sabtu ini, sempat mengalami dua kali penundaan peluncuran karena kerusakan teknis pada roket peluncur.

        Sedianya pada jadwal pertama, BRIsat diluncurkan pada 9 Juni 2016 waktu Jakarta, namun pihak perusahaan antariksa Arianespace menemukan adanya gangguan pada konektor fluida kriogenik, bahan bakar roket, pada bagian atas roket dengan dudukan peluncur roket. Oleh karena kerusakan itu, peluncuran ditunda selama 8 hari menjadi 17 Juni 2016 waktu Jakarta.

        Namun, pada 16 Juni 2016, Arianespace kembali mendeteksi adanya gangguan sistem elektrik umbilikal pada roket yang menghubungkan tempat satelit EchoStar XVIII dengan pusat pengendali peluncuran roket. Sehingga peluncuran harus diundur satu hari menjadi 18 Juni 2016. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: